ISLAMABAD: Penerbangan langsung pertama dari Islamabad ke Paris lepas landas pada hari Jumat ketika Pakistan International Airlines (PIA) melanjutkan penerbangannya yang telah lama ditunggu-tunggu ke Eropa dalam lebih dari empat tahun, menandai tonggak sejarah besar bagi maskapai nasional tersebut.
Izin PIA untuk beroperasi di Eropa ditangguhkan pada Juni 2020 karena kekhawatiran mengenai kemampuan otoritas Pakistan dan Otoritas Penerbangan Sipilnya untuk memastikan kepatuhan terhadap standar penerbangan internasional.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif yang mengantarkan penumpang di bandara Islamabad mengatakan, penerbangan PK 749 sudah 100% dipesan, menandakan perubahan positif bagi maskapai yang menghadapi beberapa tantangan dalam beberapa tahun terakhir.
Saat memberikan pidato pada upacara setelah lepas landas, Asif mengatakan bahwa layanan maskapai nasional tersebut ke Eropa kembali beroperasi, dengan PIA yang kini menghubungkan Pakistan dengan ibu kota Prancis.
Menteri menekankan bahwa penutupan beberapa rute menguntungkan PIA di masa lalu telah berdampak besar pada operasionalnya. Dia juga mencatat bahwa kerugian ini telah mempengaruhi layanan yang diberikan kepada warga Pakistan di luar negeri, khususnya di Eropa.
Asif menyoroti bagaimana PIA sebelumnya menjadi simbol kebanggaan nasional, dimana maskapai penerbangan tersebut menawarkan layanan penting seperti mengangkut jenazah warga Pakistan yang meninggal kembali ke tanah air mereka secara gratis. Namun layanan ini telah dihentikan, menyebabkan banyak warga Pakistan di luar negeri tidak memiliki dukungan penting ini.
Menteri juga menyampaikan harapannya untuk masa depan maskapai nasional tersebut, dengan menyatakan bahwa pemulihan rute PIA Eropa hanyalah permulaan. Dia mengonfirmasi bahwa penerbangan langsung ke Inggris akan segera diluncurkan, sehingga semakin memperluas jangkauan maskapai tersebut.
Selain itu, ia menyarankan bahwa privatisasi PIA dapat menjadi solusi potensial untuk mengamankan kesuksesan jangka panjang maskapai ini dan memastikan profitabilitasnya di masa depan.
“Bendera hijau dan putih Pakistan sekali lagi berkibar di langit Eropa,” Khawaja Asif menyatakan, mengacu pada kehadiran baru maskapai penerbangan tersebut di wilayah udara benua tersebut.
Ia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengkritik dampak negatif pernyataan “tidak bertanggung jawab” tentang PIA yang dilakukan mantan menteri selama bertahun-tahun.
Dia menyerukan pertanggungjawaban dari mereka yang telah melontarkan komentar-komentar buruk, dan menekankan bahwa komentar-komentar seperti itu tidak boleh dibiarkan merusak reputasi maskapai nasional tersebut.
Keberhasilan lepas landas penerbangan pertama PIA ke Paris dipandang sebagai langkah signifikan dalam pemulihan maskapai ini, dengan 323 penumpang dalam perjalanan bersejarah ini.
Sesuai laporan yang diterbitkan di The News, PIA akan mengoperasikan dua penerbangan langsung mingguan ke Paris, dengan harga tiket yang hemat biaya.
Hal ini terjadi beberapa bulan setelah Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mencabut larangan penerbangan maskapai penerbangan nasional ke Eropa setelah jeda selama hampir empat tahun.
EASA dan Inggris telah menangguhkan izin PIA untuk beroperasi di wilayah tersebut setelah Pakistan mulai menyelidiki skandal validitas izin pilot setelah kecelakaan pesawat pada tahun 2020 di Karachi yang menewaskan 97 orang.
Dalam sebuah pengungkapan yang mengejutkan, Menteri Penerbangan saat itu, Ghulam Sarwar, mengungkapkan bahwa para pilot memiliki lisensi “palsu”.
Larangan ini merugikan maskapai penerbangan yang merugi sebesar 40 miliar rupee ($144 juta) setiap tahunnya.