Kelompok Palestina Hamas telah menyetujui daftar 34 sandera yang bersedia dibebaskan oleh para teroris sebagai bagian dari kemungkinan perjanjian gencatan senjata dengan Israel. Tentang ini kepada Reuters menyatakan dengan syarat anonimitas, perwakilan dari gerakan teroris.
Dia mencatat bahwa kesepakatan apa pun akan bergantung pada pencapaian kesepakatan mengenai penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta gencatan senjata permanen dan bukan gencatan senjata sementara.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian menyatakan bahwa mereka belum menerima daftar sandera dari kelompok tersebut.
Reuters menegaskanyang memiliki salinan daftar tersebut tetapi tidak mengungkapkan nama-nama di dalamnya.
Bagaimana menulis Times of Israel, pada tahap pertama dari kemungkinan kesepakatan tiga langkah, 23 wanita dan 11 pria di bawah usia 50 tahun mungkin akan dibebaskan, diyakini berada dalam kondisi serius.
Menurut laporan media, negosiasi gencatan senjata multilateral antara Hamas dan Israel telah berlangsung di Qatar dalam beberapa hari terakhir. Para pihak diasumsikan ingin mencapai kesepakatan sebelum 20 Januari, hari pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump.
Sejak pecahnya perang baru antara Hamas dan Israel pada Oktober 2023, teroris Palestina telah menyandera lebih dari 250 orang. Sekitar seratus dari mereka masih ditawan di Jalur Gaza. Sepertiga dari mereka diyakini tewas.