Peringkat persetujuan di Israel terhadap para pemimpin AS telah turun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut sebuah survei baru.
Enam puluh tiga persen warga Israel menyetujui kepemimpinan AS menurut survei baru dilakukan oleh Gallupyang turun dari tahun lalu meskipun masih lebih tinggi dibandingkan poin lainnya dalam dua dekade terakhir.
Peringkat persetujuan terhadap kepemimpinan AS naik ke rekor tertingginya yaitu 81 persen setelah Presiden Biden mengunjungi Israel pada pertengahan Oktober 2023, tak lama setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 200 orang.
Sejak itu, peringkat persetujuan turun 18 poin karena Israel melanjutkan perang multi-front melawan Hamas di Gaza, dan Hizbullah di Lebanon. Pembunuhan puluhan ribu orang di Gaza telah menimbulkan banyak kritik terhadap pemerintah Israel di Amerika Serikat, dan telah menjadi masalah politik bagi Presiden Biden.
Pada hari Selasa, Iran meluncurkan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin Hizbullah dan Hamas oleh Israel. Kedua kelompok militan tersebut, yang diakui sebagai kelompok teroris oleh pemerintah AS, memiliki hubungan dengan Iran.
Israel telah berjanji untuk menanggapi serangan itu.
Eskalasi ini memicu kekhawatiran bahwa perang regional bisa terjadi, hampir setahun setelah konflik di Timur Tengah dimulai.
Amerika Serikat adalah sekutu terkuat Israel dan telah mendukung Israel dengan dukungan militer sejak tahun lalu. Meskipun Biden berpendapat bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri, seiring berjalannya waktu, ia semakin frustrasi terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mendorong upaya lebih lanjut untuk mencapai gencatan senjata.
Survei tersebut menemukan bahwa meski banyak orang Amerika dan seluruh dunia marah terhadap kekuatan militer Netanyahu, Israel juga kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah mereka. Pada tahun 2023, 44 persen warga Israel percaya pada Netanyahu; sekarang hanya 40 persen yang memiliki kepercayaan diri.
Survei dilakukan 7 Juli-Agustus. 16 di antara 1.001 orang dewasa yang tinggal di Israel. Ini memiliki margin kesalahan 3,4 poin persentase. Gallup mencatat sampel tersebut tidak mencakup wilayah Yerusalem Timur dan wilayah yang tidak aman atau dievakuasi tidak dimasukkan dalam survei.