Paramedis Balan: pengobatan sendiri dilarang keras untuk sakit jantung

Studi menyatakan bahwa lebih dari 60 persen orang Rusia melakukan pengobatan sendiri dibandingkan mengunjungi dokter, kata Natalya Balan, seorang paramedis dan manajer jaringan asrama lansia “Percakapan Hangat”. Dalam percakapan dengan Lenta.ru, dia menyebutkan gejala-gejala yang melarang praktik tersebut.

Tren ini sering diamati pada orang yang berusia di atas 65 tahun, kata spesialis tersebut. “Merekalah pecinta pengobatan tradisional dan pemulihan diri berdasarkan pengalaman hidup. Dengan segala hormat pada praktik bertahun-tahun, saya tidak merekomendasikan pengobatan sendiri, karena hal ini dapat dengan mudah menyebabkan penurunan kesejahteraan,” dia memperingatkan.

Misalnya, penggunaan antibiotik dan obat-obatan lain yang tidak terkontrol dapat berkontribusi pada pembentukan mikroorganisme yang resisten terhadap obat-obatan tersebut, yang akan mempersulit pengobatan infeksi di masa depan, kata Balan.

Selain itu, kata dia, beberapa obat tidak kompatibel satu sama lain dan dapat menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan, saling melemahkan atau meningkatkan efek, serta menimbulkan efek samping.

Materi terkait:

Selain itu, pengobatan sendiri sering menyebabkan reaksi alergi dan gangguan pada saluran pencernaan: mual, sakit perut, muntah, diare.

Pemilihan dosis atau cara pemberian obat yang salah juga bisa berbahaya. “Hanya dokter yang berkualifikasi yang dapat menentukan rejimen pengobatan yang optimal untuk setiap pasien,” tegas dokter tersebut.

Dia mengidentifikasi sejumlah gejala yang dilarang keras untuk mengobati sendiri dan sangat mendesak untuk berkonsultasi dengan dokter. Ini adalah peningkatan tekanan darah yang signifikan, adanya darah dalam tinja atau urin, kehilangan kesadaran, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri di jantung, sakit kepala disertai muntah, muntah darah, batuk berdarah, batuk berlangsung lebih dari 3 -4 hari, nyeri hebat di tenggorokan, gangguan memori, termasuk kehilangan orientasi jangka pendek.

Materi terkait:

Sebelumnya, salah satu ketua Persatuan Pasien Seluruh Rusia Yan Vlasov dinyatakan di pusat pers NSN bahwa saat ini dua pertiga orang Rusia pergi ke apotek seolah-olah mereka pergi ke klinik.

Sebelumnya, ahli urologi dan onkologi Alexander Pranovich mengungkapkan salah satu faktor utama perkembangan infertilitas pria dan mendesak seks yang lebih kuat untuk tidak mengobati sendiri.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.