Sebuah drone Ukraina menyerang sebuah mobil yang membawa jurnalis Rusia. Salah satu dari mereka meninggal. Demikian dilansir agensi Ria Novosti. Serangan itu terjadi di jalan raya Donetsk-Gorlovka. Korbannya adalah koresponden lepas Izvestia, Alexander Martemyanov. “Setelah merekam akibat pemboman di Gorlovka, kami kembali ke Donetsk. Dalam perjalanan, mobil kami ditabrak drone kamikaze,” kata koresponden Ria Novosti Maxim Romanenko, yang terluka bersama rekan-rekan lainnya di dalam mobil tersebut. . Menurut Romanenko, TNI Ukraina sengaja menabrak kendaraan sipil yang letaknya jauh dari garis kontak.
Moskow: “Wartawan Rusia tewas dalam serangan Ukraina di Donetsk”
Badan Rusia Izvestia mengklaim bahwa korespondennya dari wilayah Donetsk di Donbass tewas dalam serangan pesawat tak berawak Ukraina yang menargetkan mobilnya. Izvestia sendiri yang menulisnya, juga dikutip oleh Tass. “Aku akan memeluknya erat-erat Izvestia Alexander Martemyanov tewas akibat serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap mobilnya di jalan antara Donetsk dan Gorlovka,” bunyi pernyataan itu.
Moskow: “Mereka yang bertanggung jawab menyerang jurnalis Rusia akan dihukum”
“Semua yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap jurnalis Rusia di Donetsk akan diidentifikasi dan akan menerima hukuman yang pantas dan tidak dapat dihindari.” Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova terkait serangan drone Ukraina terhadap mobil jurnalis yang menyebabkan tewasnya seorang koresponden lepas majalah tersebut. Izvestia dan cederanya laporan lain di kapal. Dia membawanya kembali Ria Novosti. “Pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis Rusia adalah kejahatan brutal lainnya dalam serangkaian kekejaman berdarah yang dilakukan rezim Zelensky, yang secara terbuka menggunakan metode teroris untuk melenyapkan lawan ideologisnya,” katanya.
Kiev: “Serangan Rusia di daerah perbatasan wilayah Chernihiv, sedikitnya 7 orang tewas”
Pasukan Rusia menyerang kota Semenivka di wilayah perbatasan wilayah Chernihiv Ukraina. Korban serangan Rusia sedikitnya 7 orang terluka. Hal ini dilaporkan oleh ‘Ukrainska Pravda’ yang mengutip Vyacheslav Chaus, kepala administrasi militer oblast Chernihiv, tentang Telegram. “Gedung administrasi, rumah sakit, bar, bangunan tempat tinggal dan mobil sipil rusak,” jelasnya.