Peralatan militer Korea Utara yang tidak biasa terlihat di wilayah Kursk Rusia

Peralatan militer buatan Korea Utara yang tidak biasa terlihat di wilayah Kursk, kata blogger militer Rusia Mikhail Zvinchuk.

Menurut Zvinchuk, sebuah sistem rudal, yang namanya masih belum diketahui, disamarkan sebagai truk berpendingin. Blogger tersebut mencatat bahwa kaliber roket yang digunakan dalam sistem peluncuran roket ganda (MLRS) yang baru adalah 122 milimeter.

Kamuflase jenis ini sangat penting karena mempersulit pendeteksian sistem peluncuran di garis depan dan belakang, jelas blogger tersebut.

Zvinchuk menambahkan bahwa peralatan dari Korea Utara yang terlihat di dekat Kursk menjadi contoh kelima persenjataan dari negara sahabat Asia yang digunakan oleh pasukan Rusia sebagai bagian dari operasi militer khusus di Ukraina.


Angkatan Bersenjata Rusia memiliki senjata self-propelled Koksan 170 mm, sistem rudal taktis KN-23, sistem pertahanan udara berbasis Tor, sistem rudal anti-tank Bulsae-4, dan sekarang 122 mm. MLRS,” tulis blogger itu.


Phantom MLRS dari Korea Utara Dilihat sebagai Aset Tempur yang Signifikan

MLRS Korea Utara yang ditingkatkan, yang sekarang dapat dipasang di hampir semua kendaraan dan disamarkan sebagai transportasi sipil, dapat berfungsi sebagai aset utama dalam pertempuran, kata saluran Telegram Informan Militer.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pyongyang tidak hanya meningkatkan jangkauan sistem rudalnya tetapi juga membekalinya dengan kemampuan kamuflase yang mengesankan agar terlihat seperti “senjata hantu”. Misalnya, sistem yang mampu menembakkan 12 roket dengan kaliber 122 mm memang terlihat seperti truk berpendingin, sedangkan “trailer truk sampah” sebenarnya adalah kompleks roket yang mampu meluncurkan 18 roket dalam satu salvo.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.