Penyelidik menggunakan tangga untuk memasuki kediaman Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol untuk menangkapnya, kantor berita tersebut melaporkan. Yonhap.

Menurut badan tersebut, mereka berhasil melewati barikade mobil dan mencapai jalur kedua, di mana mereka menemui penghalang bus. Namun, penyelidik menemukan solusi dan berhasil mencapai baris ketiga di dekat pos pemeriksaan, di mana mereka diyakini sedang menegosiasikan penggunaan surat perintah penangkapan dengan para penjaga.

Sekitar pukul 05:10 waktu setempat (sekitar pukul 23:10 waktu Moskow pada hari Selasa), polisi dan petugas departemen antikorupsi menunjukkan surat perintah penangkapan presiden kepada pengacara Yun Seok-yeol. Sekitar dua jam kemudian, polisi bisa memasuki kediaman tersebut. Sebelumnya, pengacara kepala negara berpendapat bahwa surat perintah tersebut tidak sah dan memperingatkan bahwa pihak keamanan dapat mengambil tindakan terhadap mereka yang memasuki wilayah tersebut secara ilegal. Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok meminta penegak hukum dan badan intelijen menghindari kekerasan.

Upaya penangkapan pertama pada 3 Januari gagal karena posisi penjaga yang melarang penggeledahan di kediaman. Penyidik ​​kemudian meninggalkan kompleks setelah lima setengah jam berkonfrontasi dengan pengawal. Seperti diketahui, Rabu, surat perintah penangkapan tersebut berlaku hingga 21 Januari.

Menjelang pemakzulan, presiden memutuskan untuk menaikkan gajinya.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.