Azerbaijan Airlines Penerbangan 8432, yang jatuh saat mencoba pendaratan darurat di dekat Aktau, Kazakhstan, pada hari Rabu, terkena rudal permukaan-ke-udara Rusia, sumber pemerintah Azerbaijan mengkonfirmasi pada hari Kamis.
Rudal tersebut, yang ditembakkan saat aktivitas drone di atas Grozny, menghantam pesawat di tengah penerbangan, menyebabkan pecahan peluru mengenai penumpang dan awak kabin. Meskipun pilot meminta pendaratan darurat, pesawat tersebut tidak diberi izin untuk mendarat di bandara Rusia mana pun dan diperintahkan untuk terbang melintasi Laut Kaspia menuju Aktau.
Sumber mengungkapkan bahwa sistem navigasi GPS pesawat macet selama penerbangan, sehingga semakin memperumit situasi. Rudal itu diluncurkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S, menurut outlet AnewZ yang berbasis di Baku.
Sumber-sumber Rusia mengonfirmasi bahwa pada saat kejadian, pasukan pertahanan udara sedang berupaya menembak jatuh UAV Ukraina di Chechnya. Pejabat Chechnya mengkonfirmasi serangan pesawat tak berawak di Grozny pagi itu tetapi melaporkan tidak ada korban jiwa atau kerusakan.
Jika temuan awal ini terkonfirmasi, maka insiden tersebut akan menandai kedua kalinya dalam satu dekade pasukan Rusia menembak jatuh sebuah pesawat komersial, setelah bencana MH17 pada tahun 2014 di Ukraina. Kecelakaan itu juga merenggut nyawa warga negara Rusia dan warga negara tetangga.
Investigasi atas kecelakaan tersebut masih berlangsung, dan pihak berwenang diperkirakan akan memeriksa keadaan seputar serangan rudal, penolakan pendaratan di bandara Rusia, dan pengalihan rute paksa pesawat karena mengalami kerusakan.