Karachi:

Kriket, yang menguasai hati banyak penggemarnya di seluruh dunia, menghadirkan gambaran berbeda dalam hal tunjangan pasca pensiun bagi para pemain.

Contoh mantan pemain kriket Pakistan Shahid Afridi dan mantan pemain India Vinod Kambli menggambarkan bagaimana berbagai dewan kriket memberikan insentif bagi pensiunan pemainnya.

Mantan kapten tim kriket Pakistan dan superstar kriket dunia, Shahid Khan Afridi mewakili Pakistan di lebih dari 500 pertandingan dan karir kriketnya mencakup prestasi yang tak terhitung jumlahnya. Bahkan setelah pensiun dari kriket, Shahid Afridi mendapat pensiun yang layak dari Dewan Kriket Pakistan (PCB).

Perlu dicatat bahwa PCB telah membagi pemain pensiunannya ke dalam tiga kategori berbeda, berdasarkan jumlah pensiun mereka yang ditetapkan.

Pemain yang memainkan 10 pertandingan Tes atau kurang mendapatkan 142.000 rupee Pakistan (sekitar 43.000 rupee India) per bulan.

Pemain yang memainkan 11 hingga 20 pertandingan Uji coba mendapatkan 148.000 rupee Pakistan (sekitar 45.000 rupee India) per bulan.

Pemain yang memainkan 21 pertandingan Tes atau lebih mendapatkan pensiun bulanan sebesar 154.000 rupee Pakistan (sekitar 47.000 rupee India).

Shahid Afridi mewakili Pakistan dalam 27 pertandingan Tes sesuai formula pensiun PCB untuk mantan pemain, menghasilkan pensiun sebesar 154.000 rupee Pakistan (47.000 rupee India) per bulan, yang mencerminkan kinerja cemerlang dan karier sukses di kriket.

Di sisi lain, mantan pemain kriket India Vinod Kambli yang memainkan peran penting dalam kriket India pada tahun 1990-an hanya mendapat pensiun sebesar Rs 30.000 per bulan dari Dewan Pengawas Kriket di India (BCCI). Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dana pensiun Shahid Afridi yang menunjukkan bahwa tunjangan pensiunan pemain di India sangat rendah.

Perbedaan mencolok ini menyoroti sikap kedua dewan kriket terhadap pensiunan pemainnya. Dewan Kriket Pakistan telah memberikan fasilitas pasca pensiun yang lebih baik bagi para pemainnya, terutama bagi pemain yang sudah lama bermain kriket. Di sisi lain, BCCI, dewan kriket terkaya di dunia kriket, tidak begitu bermurah hati dalam hal ini.

Pensiun Shahid Afridi yang tinggi dan rendahnya pensiun Vinod Kambli adalah bukti bagaimana keputusan dewan kriket mempengaruhi pemain yang berbeda. dan bagaimana kehidupan mereka setelah pensiun, di mana Pakistan memberikan lebih banyak manfaat bagi para pemain kriketnya, di India Para pemain yang sudah pensiun tidak mendapatkan banyak keamanan finansial.

Berdasarkan laporan tersebut, Vinod Kambli saat ini berada dalam kondisi sangat tertekan dan beberapa bulan lalu, sebuah video dirinya menjadi viral di media sosial dimana ia terlihat tersandung di jalan dalam keadaan mabuk, setelah itu pengguna media sosial mulai bertanya. dia demi uang. Permintaan telah diajukan kepada pemerintah India dan dewan kriket untuk bantuan dan pengobatan, namun pemerintah India dan BCCI tidak mengabaikannya.

Pengguna juga mengimbau mantan pemain Sachin Khiladi untuk maju membantu rekan lamanya.

Perbedaan ini tidak hanya mencerminkan kebijakan dewan kriket tetapi juga menyoroti bagaimana pemain diperlakukan di berbagai negara.



Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.