Setidaknya satu outlet berita Australia yang telah bekerja sebagai salah satu mitra pengecekan fakta Meta akan terus menyediakan pengecekan fakta untuk raksasa teknologi tersebut setidaknya selama satu tahun lagi, meskipun perusahaan teknologi tersebut mengumumkan bahwa mereka menghentikan program tersebut.

Semalam, pendiri Meta Mark Zuckerberg mengumumkan serangkaian perubahan pada moderasi konten di platform perusahaan Facebook, Instagram, dan Threads.

Hal ini termasuk berakhirnya program pemeriksaan fakta independen, di mana outlet berita dapat meninjau postingan media sosial di platform Meta dan dibayar untuk mempublikasikan pemeriksaan fakta pada konten tersebut. Meta kemudian akan menggunakan pemeriksaan fakta ini untuk membatasi jangkauan konten yang ditemukan tidak benar atau menyesatkan.

Dalam video pendek yang diposting online, Zuckerberg mengatakan bahwa para pemeriksa fakta ini “bias” dan perubahan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kebebasan berekspresi di platformnya.

Pengumuman tersebut mengatakan perubahan ini akan dimulai di AS. Mitra pengecekan fakta Meta di Amerika rupanya terkejut.

Kritik memahami bahwa mitra pengecekan fakta Meta di Australia juga tidak mengetahui keputusan tersebut, namun setidaknya salah satu dari mereka akan terus bekerja untuk Meta hingga setidaknya tahun 2026.

Unit pengecekan fakta Australian Associated Press, AAP FactCheck, memiliki kontrak dengan Meta yang berlaku hingga tahun 2026. Unit ini juga memiliki hubungan dengan perusahaan teknologi lain seperti Google dan TikTok.

kata CEO organisasi berita tersebut, Lisa Davies Kritik dalam email bahwa kontraknya untuk melakukan pemeriksaan fakta di Australia, Selandia Baru, dan Pasifik tidak terpengaruh oleh keputusan AS dan akan berlanjut pada tahun 2025.

Dia juga menekankan pengaruh tim dalam memerangi misinformasi. “AAP FactCheck memainkan peran penting dalam menanggapi disinformasi dengan jurnalisme faktual dan obyektif serta melalui pendidikan literasi media,” katanya. Kritik.

“Pemeriksa fakta yang independen merupakan perlindungan penting terhadap penyebaran misinformasi dan disinformasi berbahaya yang mengancam melemahkan perdebatan demokrasi bebas di Australia dan bertujuan untuk memanipulasi opini publik.”

Editor berita di mitra pengecekan fakta Meta lainnya di Australia, Agence France Presse, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Keputusan Meta diambil di tengah a perang politik global terhadap pengecekan fakta dan moderasi konten dan langkah menuju industri teknologi AS menenangkan presiden baru Donald Trump.

Ada yang ingin Anda katakan tentang artikel ini? Kirimkan kepada kami di [email protected]. Harap sertakan nama lengkap Anda untuk dipertimbangkan untuk dipublikasikan milik Crikey Ucapan Anda. Kami berhak mengedit untuk panjang dan kejelasannya.



Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.