Unggahan sang maestro teknologi di media sosial bersifat ofensif, kata Liga Anti-Pencemaran Nama Baik

Sebuah lembaga pengawas antisemitisme terkemuka menuduh miliarder teknologi Elon Musk meremehkan Holocaust, setelah sekutu Presiden AS Donald Trump mengejek para pengkritiknya dengan postingan media sosial yang berisi permainan kata-kata Nazi.

Pemilik SpaceX, Tesla dan X membuat beberapa orang terkejut pada hari Senin ketika dia secara emosional mengulurkan tangan kanannya saat berpidato di Hari Pelantikan Trump. Sementara beberapa orang bereaksi terhadap gerakan tersebut dengan meme ringan, yang lain menuduh sang maestro melakukan penghormatan ala Nazi.

Musk menyalahkannya “kelompok kiri radikal” untuk serangan balik. Pada hari Kamis, ia membuat postingan satir di X yang berisi referensi tentang para pemimpin Nazi Jerman.

“Jangan katakan Hess terhadap tuduhan Nazi! Beberapa orang akan meremehkan Goebbels! Berhenti menyerang musuhmu!” dia menulis. “Kata ganti dia adalah He/Himmler! Pasti kamulah yang membuat Nazi datang.”

Podcaster Dave Rubin menulis dalam komentar di postingan Musk: “Humor adalah cara fasis untuk mengalahkan orang-orang ini!” Musk menjawab: “Mereka tidak tahan diejek.”

Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL) dengan cepat mengecam pengusaha tersebut. “Kami telah mengatakannya ratusan kali sebelumnya dan kami akan mengatakannya lagi: Holocaust adalah peristiwa yang sangat jahat, dan tidak pantas serta menyinggung jika menganggap remeh hal tersebut,” CEO ADL Jonathan Greenblatt menulis di X pada hari Kamis.


ADL merilis pernyataan terpisah yang mengatakan hal itu “Membuat lelucon yang tidak pantas dan sangat ofensif yang meremehkan Holocaust hanya akan meminimalkan kejahatan dan ketidakmanusiawian kejahatan Nazi, merendahkan penderitaan para korban dan penyintas serta menghina kenangan enam juta orang Yahudi yang dibunuh di Shoah.”

Kelompok advokasi Yahudi sebelumnya membela Musk dan menyatakan bahwa miliarder itu telah melakukannya “Membuat sikap canggung di saat-saat antusias, bukan memberi hormat ala Nazi.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga membela Musk, menggambarkannya sebagai orang yang tidak bertanggung jawab “teman baik Israel” siapa yang sedang “dioles secara palsu.”

Musk melakukan perjalanan ke Israel tak lama setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza. Pada Januari 2024, ia mengunjungi lokasi kamp kematian Nazi Auschwitz di Polandia. Menurut BBC, Musk meletakkan karangan bunga dan berpartisipasi dalam upacara peringatan.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.