Bandara-bandara di seluruh negeri bersiap menghadapi kekacauan ketika ratusan insinyur Qantas mengundurkan diri dari pekerjaannya. Namun maskapai ini telah meyakinkan pelanggan bahwa tidak akan ada dampak pada rencana perjalanan mereka pada hari perjalanan tersibuk tahun ini.

Sekitar 500 pekerja dari tiga serikat pekerja berbeda memulai aksi mogok 24 jam pada pukul 03.30 pagi ini. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada bandara-bandara besar di seluruh negeri, termasuk Sydney, Melbourne, Brisbane, Perth dan Adelaide, dan akan berakhir pada pukul 07.30 pada hari Sabtu.

Jumat menandai hari pertama periode perjalanan musim panas selama 6 minggu ketika 13,5 juta wisatawan melewati bandara domestik Australia. Ini juga merupakan hari pertama liburan sekolah di Australia Selatan, Australia Barat, dan Queensland.

Pesawat Qantas di Melbourne, salah satu bandara yang terkena dampak aksi industri.Kredit: Luis Enrique Ascui

Para pekerja yang mogok, yang bertanggung jawab atas penarik dan pengangkutan pesawat, menyerukan kenaikan gaji sebesar 5 persen per tahun selama 5 tahun setelah apa yang mereka katakan sebagai upah yang dibekukan selama 3,5 tahun. Qantas mengatakan pihaknya telah mengajukan paket kompetitif sebesar 3 persen per tahun selama tiga tahun, namun negosiasi kini menemui jalan buntu.

Sekretaris Nasional Serikat Pekerja Manufaktur Australia Steve Murphy mengatakan aksi industrial adalah satu-satunya cara untuk membawa Qantas ke meja perundingan. Sudah enam minggu sejak serangan terakhir.

“Pekerja tidak punya pilihan lain. Mereka akan mengambil tindakan industri untuk membawa Qantas kembali ke meja perundingan,” kata Murphy.

Memuat

“Qantas patut disalahkan jika terjadi gangguan terhadap penumpang selama masa liburan. Mereka punya waktu enam minggu untuk melakukan apa yang mereka katakan.”

Juru bicara Qantas mengatakan sejumlah tindakan darurat telah dilakukan untuk mencegah penundaan.

“Sekitar 160 insinyur perawatan pesawat dikerahkan selama aksi industri hari Jumat, dan hanya anggota serikat pekerja aliansi yang dapat mengambil tindakan industri,” kata Qantas.

Juru bicara tersebut mencatat tidak ada penundaan atau pembatalan selama pemogokan sebelumnya.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.