Pemerintah Khyber Pakhtunkhwa telah memutuskan untuk bertindak tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Wakil Komisaris Kurram Javedullah Mehsud, dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian perdamaian yang baru-baru ini ditandatangani antara suku-suku yang bersaing di distrik tersebut.
Keputusan itu diambil dalam pertemuan darurat yang dipimpin oleh Ketua Menteri Ali Amin Gandapur yang membahas situasi pasca insiden penembakan Bagan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Utama, Kapolda dan pejabat lainnya.
Keputusan pemerintah provinsi ini muncul beberapa jam setelah Wakil Komisaris Kurram terluka dalam insiden penembakan di daerah Bagan.
Pejabat pemerintah distrik mengatakan, selain DC, enam orang lainnya terluka, termasuk personel Frontier Constabulary, seorang polisi, dan empat warga sipil yang lewat.
Wakil komisaris, yang memainkan peran penting dalam upaya memulihkan perdamaian di wilayah yang bergolak, dan lainnya dilarikan ke rumah sakit segera setelah serangan tersebut.
Dalam pertemuan larut malam hari ini, disimpulkan bahwa warga setempat bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan melanggar perjanjian damai.
Pihak berwenang memutuskan bahwa mereka yang terlibat dalam insiden penembakan akan segera ditangkap, dan FIR akan didaftarkan terhadap mereka.
“Uang utama akan diumumkan untuk memastikan pemberantasan teroris,” katanya.
Menggarisbawahi komitmen untuk menjaga hukum dan ketertiban di daerah yang bergolak, pejabat tinggi pemerintah provinsi juga berjanji bahwa tidak ada keringanan hukuman yang akan diberikan kepada para penyerang atau kaki tangan mereka.
Kekerasan Kurram
Kurram telah menjadi sorotan selama berbulan-bulan karena kekerasan yang terus-menerus terjadi di distrik tersebut yang merenggut lebih dari 130 nyawa dan puluhan orang terluka, dengan kesepakatan damai akhirnya tercapai pada tanggal 1 Januari setelah negosiasi selama sekitar 50 hari antara para tetua suku.
Kedua pihak yang bertikai di distrik Kurram, dengan bantuan dari Grand Jirga, telah menyetujui 14 poin, di antaranya adalah penyerahan senjata swasta kepada pemerintah serta pembongkaran bunker.
Perjanjian tersebut diharapkan dapat bertahan karena kekerasan memaksa pemerintah untuk memblokir Jalan Tal-Parachinar, yang menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan barang-barang penting lainnya di distrik tersebut.
Akibat penembakan tersebut, Pengacara Saif yang juga Penasihat Ketua Menteri (CM) KP mengatakan, konvoi truk yang membawa barang bantuan ke wilayah tersebut untuk sementara dihentikan.
Dia juga mengatakan kondisi wakil komisaris sudah keluar dari bahaya dan dia dipindahkan ke Peshawar melalui helikopter untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.