ISLAMABAD:

Pemerintah telah mengambil tindakan untuk merasionalisasikan tarif listrik yang mahal dengan memberikan manfaat dari penghentian dan revisi kontrak IPP kepada konsumen listrik dan mengurangi pajak.

Kementerian Energi menyatakan pemerintah telah mengakhiri perjanjian dengan lima IPP yang akan membantu pemerintah menghemat Rs411 miliar. Selain itu, pemerintah juga berpeluang menghemat Rp238 miliar melalui perubahan tarif delapan pembangkit listrik berbasis ampas tebu. Selain itu, pemerintah juga akan menghemat Rp481 miliar melalui revisi kontrak dengan 16 IPP.

Manfaat pemutusan kontrak atau perubahan kontrak akan diberikan kepada konsumen. Demikian pula, pemerintah juga mempertimbangkan opsi pengurangan pajak dalam upaya menurunkan tarif listrik.

Sementara itu, volume penerapan net-metering telah melampaui kapasitas produksi secara keseluruhan di tengah tingginya tarif listrik. Aplikasi yang tertunda dengan DISCO telah mencapai 4,742.

Menurut NEPRA, kapasitas produksi negara secara keseluruhan adalah 46.000 megawatt. Jumlah tertinggi (1.363) aplikasi net-metering masih tertunda di ISECO sementara kapasitas produksinya adalah 12.276 megawatt. GEPCO memiliki 117 aplikasi net-metering yang tertunda sebesar 6.282 megawatt; LESCO – 699 menunggu penerapan net-metering sebesar 6.143 megawatt; FESCO – 871 pending penerapan net-metering sebesar 12.399 megawatt dan K-Electric – 773 pending penerapan net-metering sebesar 10.164 megawatt.

Alasan terbesar dari aplikasi yang tertunda adalah tingkat pembelian kembali yang tinggi. Otoritas pengatur ketenagalistrikan telah menyerukan revisi struktur tarif yang seimbang untuk hasil pengukuran bersih yang lebih baik. NEPRA juga merekomendasikan untuk mendorong pengguna tenaga surya daripada memasang proyek tenaga surya yang besar.

Dalam kondisi yang ditandai dengan melonjaknya harga energi dan permasalahan lingkungan hidup, pengukuran bersih (net metering) telah menjadi indikator ketahanan rumah tangga di seluruh Pakistan.

Dengan memungkinkan pengguna memanfaatkan sistem energi surya dan terbarukan, pengukuran bersih (net metering) tidak hanya meringankan beban tagihan utilitas yang semakin meningkat, namun juga mendorong peralihan menuju ekosistem energi yang lebih berkelanjutan.

Kebijakan ini telah memberdayakan individu untuk mengendalikan konsumsi energi mereka, mendorong gelombang inovasi dan kemandirian.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.