Pekerja pabrik Boeing dilaporkan ditekan untuk mengutamakan kecepatan produksi daripada mutu pekerjaan mereka, menurut temuan penyelidikan Badan Penerbangan Federal (FAA) terhadap perusahaan yang dirilis pada hari Rabu.

Mike Whitaker, administrator FAA, akan memberikan kesaksian tentang temuan tersebut pada Rabu sore di hadapan Subkomite Tetap Senat untuk Investigasi, yang anggotanya menerima memo tentang laporan FAA.

“Mengingat kedalaman dan sejarah kekurangan keselamatan Boeing, kurangnya kejujurannya terhadap FAA, dan sikap regulasi reaktif lembaga tersebut, informasi yang baru dirilis tersebut menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pengawasan FAA terhadap perusahaan tersebut,” kata memo itu.

Temuan ini menyoroti kurangnya pelatihan Boeing untuk personel manufaktur dan kegagalan dalam melakukan inspeksi kualitas yang memadai, menurut Berita CNNyang memperoleh memo tersebut.

Audit enam minggu yang dilakukan lembaga tersebut terhadap Boeing mengungkap berbagai macam masalah, mulai dari pengukuran keselamatan yang tidak tepat hingga baut yang hilang pada pesawat seperti pesawat Alaska Airlines 737 Max yang penutup pintunya terlepas di udara selama penerbangan bulan Januari.

Insiden tersebut mendapat sanksi dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) yang dikeluarkan pada bulan Juni.

Namun, memo tersebut mengutip peringatan dari whistleblower yang sudah ada sejak lebih dari satu dekade lalu, yang memunculkan “pertanyaan tentang kemampuan Boeing untuk menyediakan dan melacak komponen pesawat secara tepat waktu” dan memastikan komponen yang rusak tidak digunakan dalam produksi pesawat.

Whitaker dan Bahasa Indonesia: FAA menyatakan bahwa mereka sekarang menyediakan “pengawasan agresif terhadap perusahaan” untuk memastikan bahwa mereka memperbaiki “masalah kualitas produksi sistemik” dengan menerbitkan sertifikat kelaikan udara untuk setiap Boeing 737 MAX yang baru diproduksi.

FAA juga menyampaikan bahwa pihaknya berpartisipasi dalam rapat mingguan dengan perusahaan untuk meninjau “metrik kinerja, kemajuan, dan tantangan apa pun yang mereka hadapi dalam menerapkan perubahan.”

Pejabat Boeing mengatakan mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka dan bergerak maju dengan transparansi.

“Budaya kami masih jauh dari kata sempurna, namun kami mengambil tindakan dan membuat kemajuan,” kata David Calhoun, CEO perusahaan tersebut, diberi tahu Komite Senat pada bulan Juni. “Kami memahami keseriusannya, dan kami berkomitmen untuk bergerak maju dengan transparansi dan akuntabilitas, sekaligus meningkatkan keterlibatan karyawan.”

Hill telah menghubungi komite Senat, Boeing, dan FAA untuk memberikan komentar.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.