Presiden dewan transisi Haiti, Edgar Leblanc Fils, ditangani Majelis Umum PBB pada hari Kamis, mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah menunjukkan solidaritas terhadap migran di Springfield, Ohio.

Kota ini telah mengalami ancaman bom menyusul klaim palsu dari mantan Presiden Trump dan pasangannya, Senator JD Vance (R-Ohio), bahwa imigran Haiti di kota tersebut memakan hewan peliharaan penduduk.

AP dilaporkan Senin bahwa sekolah, gedung pemerintah dan pejabat kota di Springfield telah mengalami lebih dari 30 ancaman bom.

“Atas nama seluruh rakyat Haiti, saya ingin menyampaikan salam persaudaraan kepada semua sahabat Haiti yang telah menunjukkan solidaritas terhadap para migran dari negara kami dan, khususnya, mereka yang tinggal di Springfield, Ohio, di Amerika Serikat,” kata Fils.

“Partisipasi aktif para migran Haiti di berbagai tingkat kehidupan di Amerika Serikat merupakan hal yang nyata dan signifikan,” tambahnya. “Dalam hal ini, semangat yang wajar muncul selama kampanye pemilu tidak boleh dijadikan alasan untuk xenofobia atau rasisme di negara seperti Amerika Serikat, negara yang dibentuk oleh imigran dari berbagai negara yang telah menjadi model demokrasi bagi masyarakat. dunia.”

Trump secara salah mengklaim bahwa imigran Haiti di Springfield memakan hewan peliharaan selama debat presiden melawan Wakil Presiden Harris awal bulan ini. Trump dan Vance telah berulang kali memperkuat teori yang kini terbantahkan tersebut, sehingga memicu kehebohan media dan meningkatnya ketakutan di kota tersebut, khususnya di kalangan penduduk Haiti.

Pemerintah kota telah mengambil tindakan pencegahan yang berbeda menyusul klaim yang tidak berdasar tersebut.

Gubernur Ohio Mike DeWine (kanan) mengirimkan petugas Patroli Jalan Raya negara bagian untuk memantau sekolah dan Walikota Rob Rue mengeluarkan pengumuman darurat yang memungkinkan kota tersebut mengatasi masalah keselamatan publik dengan lebih cepat.

Pekan lalu, DeWine menulis opini di The New York Times, dalam upaya untuk memberikan gambaran yang berbeda tentang Springfield dan “sejarahnya yang kaya” dibandingkan dengan yang digambarkan dalam klaim palsu.

Beberapa sekolah di Springfield juga ditutup sementara dan memindahkan kelas secara online di tengah ancaman bom.