Warga Pakistan yang selamat dari tragedi kapal Maroko mengklaim bahwa itu adalah pembantaian terencana yang dilakukan oleh penyelundup manusia, menurut pernyataan awal yang dicatat oleh tim investigasi Pakistan yang beranggotakan empat orang, Express News melaporkan.
Para penyintas mengungkapkan bahwa penyelundup manusia membiarkan kapalnya terdampar di perairan terbuka selama beberapa hari, menuntut uang tebusan. “Yang membayar dibebaskan, sedangkan yang tidak mampu dipukul dengan palu dan dibuang ke laut,” kata mereka.
Para korban juga mengungkapkan banyak penumpang yang meninggal karena cuaca dingin, kekurangan makanan, dan penyerangan fisik. “Kapal itu berada di bawah kendali jaringan perdagangan manusia internasional, yang melibatkan penyelundup dari Senegal, Mauritania, dan Maroko,” kata sumber tersebut.
Tim investigasi, yang terdiri dari pejabat Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Informasi dan Penyiaran, serta FIA, saat ini berada di Maroko untuk menyelidiki insiden tersebut.
Laporan menunjukkan bahwa sebagian besar korban terjadi karena cuaca buruk dan kekerasan di kapal yang penuh sesak. Para penyintas menghadapi kondisi yang mengerikan, termasuk kekurangan makanan dan air, selama cobaan berat yang mereka alami.