Pangeran William mengungkapkan keterkejutan dan kesedihannya pada hari Sabtu atas berita kematian anak tiri mantan pengasuhnya dalam serangan truk Tahun Baru di New Orleans yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya.
Polisi Metropolitan London mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa mereka mendukung keluarga Edward Pettifer yang berusia 31 tahun, termasuk membantu mereka melalui proses pengembalian jenazahnya ke Inggris. Pettifer berasal dari London barat.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Pangeran Wales mengatakan dia dan istrinya, Catherine, “terkejut dan sedih dengan kematian tragis Ed Pettifer. Pikiran dan doa kami tetap bersama keluarga Pettifer dan semua orang tak bersalah yang mengalami tragedi tersebut. terkena dampak serangan mengerikan ini.”
Pettifer adalah anak tiri Tiggy Legge-Bourke, yang merupakan pengasuh William dan saudara laki-lakinya, Pangeran Harry, antara tahun 1993 dan 1999, termasuk waktu setelah kematian ibu mereka, Putri Diana pada tahun 1997. Legge-Bourke, yang juga dikenal sebagai Alexandra Pettifer, sering difoto bersama Diana.
Media Inggris juga memberitakan bahwa Raja Charles dikatakan sangat sedih dengan berita tersebut dan dia telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Pettifer.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Pettifer mengatakan mereka “terpukul mendengar berita tragis kematian Ed” dan menggambarkannya sebagai “seorang putra, saudara laki-laki, cucu, keponakan, dan teman yang luar biasa bagi banyak orang.”
“Kami semua akan sangat merindukannya. Duka kami bersama keluarga-keluarga lain yang kehilangan anggota keluarga mereka akibat serangan mengerikan ini,” tambah keluarga tersebut.
Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengatakan pihaknya mendukung keluarga Pettifer dan menjalin kontak dengan pihak berwenang AS.
Pihak berwenang mengatakan 14 orang tewas dan sekitar 30 lainnya luka-luka dalam serangan Rabu pagi yang dilakukan oleh Shamsud-Din Jabbar, mantan tentara Angkatan Darat AS yang mengunggah beberapa video di Facebook-nya beberapa jam sebelum serangan yang memperlihatkan kekerasan yang akan ia lakukan dan menyatakan dukungannya terhadap serangan tersebut. Kelompok militan ISIS. Kantor koroner mencantumkan penyebab kematian ke-14 korban sebagai “cedera benda tumpul”.
Jabbar, 42, tewas tertembak dalam baku tembak dengan polisi di lokasi kecelakaan mematikan di Bourbon Street, yang terkenal di seluruh dunia karena suasana pesta di French Quarter yang bersejarah di New Orleans.