ISLAMABAD – Pakistan mengalami peningkatan serangan militan sebesar 40 persen pada tahun 2024 mendatang dibandingkan tahun sebelumnya, mencatat 905 insiden teroris yang mengakibatkan 1.177 kematian dan 1.292 luka-luka.

Peningkatan jumlah korban jiwa sebesar 21 persen dan penurunan jumlah korban cedera akibat serangan militan sebesar 5 persen telah tercatat pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023, menurut statistik yang dirilis oleh Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan (PICSS), sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Islamabad.

Di antara 1.177 kematian yang dilaporkan dalam serangan militan, 488 adalah warga sipil, 461 adalah personel pasukan keamanan dan 225 adalah militan. Korban luka-luka termasuk 692 warga sipil, 589 personel pasukan keamanan dan 11 militan.

Dalam operasi kontra-militan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Pakistan, 792 orang kehilangan nyawa, terdiri dari 725 militan, 66 personel keamanan dan satu warga sipil. Selain itu, 171 orang terluka dalam aksi tersebut, termasuk 131 militan, 37 personel keamanan, dan tiga warga sipil. Pasukan keamanan juga menangkap 223 tersangka militan dan orang-orang yang menangani mereka.

Data tersebut menyoroti perubahan besar dalam taktik pasukan keamanan, dengan peningkatan jumlah korban jiwa akibat militan sebesar 51 persen (725 pada tahun 2024 dibandingkan dengan 479 pada tahun 2023) dan penurunan penangkapan sebesar 65 persen (223 pada tahun 2024 dibandingkan dengan 640 pada tahun 2023).

STATISTIK GABUNGAN

Gabungan korban jiwa akibat serangan militan dan operasi pasukan keamanan pada tahun 2024 berjumlah 1.969 orang, termasuk 950 militan, 527 personel pasukan keamanan, 489 warga sipil dan tiga Razakars (milisi suku) bersenjata pro-pemerintah. Jumlah total korban luka mencapai 1.463 orang, terdiri dari 695 warga sipil, 626 personel keamanan, dan 142 militan.

Kematian warga sipil menyumbang 25 persen dari total kematian, sementara 75 persen sisanya adalah kombatan. Di antara kombatan, 48 persen adalah militan dan 27 persen adalah personel pasukan keamanan.

TREN DAN PERGESERAN

Meskipun aktivitas militan meningkat secara keseluruhan, jumlah serangan bunuh diri turun secara signifikan menjadi 17 pada tahun 2024 dari 29 pada tahun 2023.

Kelompok terlarang Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengklaim jumlah serangan tertinggi, diikuti oleh Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) yang dilarang. Di Khyber Pakhtunkhwa, faksi kelompok Hafiz Gul Bahadur aktif di Waziristan Utara dan distrik sekitarnya, sementara Lashkar-e-Islam mengintensifkan aktivitasnya di distrik suku Khyber.

Di Balochistan, Front Pembebasan Balochistan (BLF) yang dilarang muncul sebagai kelompok pemberontak paling aktif kedua setelah BLA, dengan kelompok lain seperti Tentara Nasionalis Baloch menunjukkan aktivitas yang terbatas. Sindh menyaksikan serangan berintensitas rendah oleh Tentara Revolusioner Sindhu Desh yang dilarang.

Penurunan signifikan terlihat pada aktivitas ISIS, yang juga dikenal sebagai Daesh, pada tahun 2024.

Tahun 2024 menandai perubahan besar dalam taktik militan, dengan kelompok-kelompok yang berusaha menguasai wilayah sementara di beberapa bagian Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan. Strategi ini, termasuk patroli malam dan penghalangan jalan sementara, diadopsi oleh kelompok yang bermotif agama seperti TTP dan kelompok etnis sekuler seperti BLA, meskipun memiliki ideologi dan tujuan yang berbeda.

Jumlah kematian militan dan pasukan keamanan tertinggi sejak tahun 2016 dan 2014, menggarisbawahi meningkatnya intensitas kekerasan di Pakistan pada tahun 2024.



Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.