Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengadakan pertemuan bilateral terpisah dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di sela-sela KTT D-8 ke-11 di Kairo, memperkuat komitmen untuk memperkuat hubungan mengenai isu-isu inti dan kerja sama regional.

Dalam pembicaraan dengan Presiden Erdogan, kedua pemimpin menegaskan kembali dukungan terhadap isu-isu kepentingan nasional, termasuk pendirian Türkiye mengenai Jammu dan Kashmir dan dukungan Pakistan terhadap posisi Türkiye mengenai Siprus. Mereka mengutuk tindakan Israel terhadap warga Palestina, dan menekankan krisis kemanusiaan yang memburuk sejak Oktober 2023.

“Persaudaraan dan persahabatan Pakistan-Türkiye berakar kuat dalam sejarah,” kata Erdogan, memuji pemulihan ekonomi Pakistan dan upaya kemanusiaan untuk Palestina dan Lebanon.

Para pemimpin membahas peningkatan perdagangan bilateral, dengan target $5 miliar, dan menjajaki kerja sama di bidang TI, pertanian, dan teknologi ramah lingkungan. Dia mengundang Erdogan ke Islamabad untuk memimpin sesi ke-7 Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi.

Hubungan Iran-Pakistan

Dalam pertemuannya dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, PM Shehbaz Sharif fokus pada penguatan hubungan ekonomi, operasionalisasi pasar perbatasan, dan pengembangan kerja sama energi dan keamanan.

Kedua pemimpin mengutuk “genosida warga Palestina” dan setuju untuk bersuara menentang tindakan Israel. PM menyatakan solidaritasnya terhadap Palestina, Lebanon, dan Suriah, dan menambahkan, “Pakistan berdiri dalam solidaritas penuh terhadap saudara dan saudari kita yang tertindas.”

PM Shehbaz juga mengucapkan selamat kepada Iran atas keanggotaan BRICS dan meminta dukungan Teheran untuk masuknya Pakistan ke dalam blok tersebut. Dia menyampaikan undangan ke Pezeshkian untuk kunjungan resmi ke Pakistan.

Kedua pertemuan tersebut menggarisbawahi pentingnya perdamaian regional, kolaborasi ekonomi, dan solidaritas dalam isu-isu internasional.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.