Dalam sebuah wawancara dengan agensi Prime, dia menjelaskanbahwa ada beberapa alasan untuk hal ini.

Yang pertama adalah pengurangan perputaran uang tunai, serta penyederhanaan dan pengurangan biaya pembayaran nontunai. Saat ini di Rusia, lebih dari 92% transaksi kartu bank dilakukan melalui pembayaran nontunai.

Kedua, perlunya membatasi transaksi tunai dalam jumlah besar karena adanya risiko transaksi ilegal. Undang-undang mengharuskan, setidaknya, Rosfinmonitoring diberitahu tentang hal tersebut.

Akan aneh jika membatasi dengan satu tangan dan merangsang dengan tangan lainnya, kata Sergeychik.

Ia menambahkan bahwa dunia juga mulai beralih dari penggunaan uang kertas berukuran besar (Zona Euro, India) dan beralih ke pembayaran elektronik.

Sebelumnya, Ketua Komite Duma Negara di Pasar Keuangan, Anatoly Aksakov, mengatakan tidak ada relevansi kemunculan uang kertas 10 ribu rubel di Rusia. Menurutnya, dalam kondisi saat ini, uang kertas lima ribu dolar sudah cukup memuaskan masyarakat.

Sementara itu, Bank Sentral telah memindahkan tanggal penerbitan uang kertas terkini pecahan 10, 50, dan 500 rubel ke tahun 2028. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pendekatan terhadap perkembangannya. Sebelumnya direncanakan uang kertas baru akan diterbitkan pada tahun depan.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.