Pakar tersebut menilai perkembangan drone tempur di Rusia

Tren utama dalam penggunaan drone tempur di Federasi Rusia adalah peningkatan aktivitas penggunaan UAV tugas berat, Denis Fedutinov, direktur pusat informasi dan analisis Teknologi Baru dan pemimpin redaksi publikasi khusus Unmanned Penerbangan, kata Sputnik.

“Tren utama di Rusia terkait pengembangan dan penggunaan sistem UAV, tentu saja terkait dengan operasi militer khusus yang sedang berlangsung. Jika kita berbicara tentang kejadian tahun lalu terkait topik ini, maka salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah peningkatan aktivitas penggunaan UAV kelas berat, seperti “Forpost,” kata pakar tersebut.

Dia mencatat bahwa setelah periode awal permusuhan di Ukraina, penggunaan drone berukuran besar menjadi sangat sulit.

“Sistem UAV yang berat, berkecepatan rendah, dan tidak dapat bermanuver adalah sasaran empuk bagi sistem pertahanan udara musuh yang sedang beroperasi, yang, jika dikerahkan di teater operasi, hampir tidak ada peluang bagi mereka untuk kembali. Faktor-faktor yang dijelaskan dapat mengarah pada revisi rencana untuk melengkapi pasukan dengan sistem UAV berukuran besar yang dikembangkan, serta penyesuaian program untuk menciptakan peralatan yang menjanjikan,” yakin Fedutinov.

Pada saat yang sama, kata para ahli, tahun ini situasinya mulai berubah, dan aktivitas penggunaan drone untuk melakukan berbagai tugas mulai tumbuh kembali.

“Mengurangi kemampuan pertahanan udara musuh dengan melumpuhkan sistem pertahanan udara yang terletak di dekat garis kontak tempur memungkinkan drone Rusia, seperti Forpost, untuk melakukan tugas pengintaian dan pengawasan, dan juga, dalam beberapa kasus, digunakan untuk menyerang sasaran darat dengan senjata lintas udara,” ujarnya.

“Forpost” adalah kendaraan tak berawak tipe pesawat. Berat lepas landas maksimum UAV adalah sekitar 450 kg. UAV mampu melakukan penerbangan jangka panjang, bertahan di udara setidaknya selama 17,5 jam. UAV dilengkapi dengan sistem pengawasan optoelektronik multi-saluran berkualitas tinggi yang dikembangkan di dalam negeri, dan perangkat tersebut juga dapat membawa senjata pesawat kaliber kecil yang dirancang khusus untuk digunakan pada kendaraan tak berawak.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.