Ahli saraf Sholomitsky memperingatkan tentang bahaya kesehatan dari pose “kaki-ke-kaki”.

Duduk dalam posisi bersila adalah salah satu kebiasaan yang paling berbahaya dan berbahaya, ahli saraf Zhan Sholomitsky memperingatkan dalam percakapan dengan Lenta.ru. Dokter menjelaskan bahwa hal itu dapat menyebabkan varises dan sejumlah masalah lainnya.

“Pada satu kaki yang disilangkan dengan kaki lainnya, pembuluh darah mulai tertekan karena beratnya sendiri. Tidak terlalu banyak, namun karena darah vena naik melawan gravitasi, maka lambat laun darah akan menjadi semakin stagnan. Akibatnya varises,” jelas dokter.

Seberapa cepat varises muncul, menurut Sholomitsky, sangat bergantung pada tingkat mobilitas seseorang: semakin aktif dia, semakin rendah risikonya.

“Saat bergerak, otot gastrocnemius dan soleus ikut bekerja, yang merupakan pompa utama untuk memompa darah vena ke jantung. Otot-otot ini bekerja pada setiap langkah dan lompatan, membantu kita mendorong dari tanah dan mengurangi stagnasi darah di kaki,” kata ahli saraf tersebut.

Posisi kaki yang menyilang, tambah dokter, juga berkontribusi terhadap terbentuknya sesak pada dasar panggul dan diafragma panggul, yang selanjutnya meningkatkan risiko terjadinya varises.

“Bagaimanapun, diafragma dalam keadaan ini menekan saraf, darah dan pembuluh limfatik yang melewatinya, yang pada gilirannya mengganggu proses metabolisme pada organ sistem genitourinari. Akibatnya, rektum, kandung kemih, prostat pada pria dan rahim serta pelengkap pada wanita menjadi lebih rentan terhadap terjadinya berbagai jenis proses kongestif dan inflamasi,” tutup Sholomitsky.

Materi terkait:

Sebelumnya, ahli pijat refleksi Irina Starkova menyebutkan cara yang dapat membantu menghilangkan rasa sakit jika tidak ada obat. Salah satu kemungkinan penyebab sakit kepala adalah ketegangan pada otot-otot tulang belakang leher, yang melekat pada tulang leher, tulang selangka, dan tulang rusuk pertama, kata spesialis tersebut.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.