Warga Rusia di kota selatan Anapa melakukan penyelaman tradisional Epiphany di perairan yang terkena dampak tumpahan minyak besar, kata para pejabat, meskipun ada kekhawatiran tentang polusi beracun.

Umat ​​​​Kristen Ortodoks merayakan Epiphany pada 19 Januari, dan orang-orang Rusia di seluruh negeri biasanya terjun ke laut, danau, dan sungai yang dingin untuk menandai peristiwa tersebut.

Para pejabat di kota Anapa di bagian selatan mengatakan perayaan tersebut tetap berlangsung di pantai kota tersebut, meskipun seluruh wilayah telah terkontaminasi oleh tumpahan minyak besar-besaran yang sedang berlangsung.

Bahan bakar minyak berat telah terdampar di ratusan kilometer pantai di sepanjang pantai selatan Rusia dan di semenanjung Krimea yang dianeksasi sejak dua kapal tanker tua Rusia terjebak dalam badai di selat Kerch pada 15 Desember.

Satuan tugas regional yang mengawasi operasi pembersihan mengunggah video di media sosial yang menunjukkan orang-orang beriman mengarungi laut lepas pantai Anapa dalam keadaan gelap gulita untuk berenang di Epiphany.

Lihat, rambut saya basah, dan terlihat tidak ada apa-apa di sana. Airnya murni, bahkan suhunya nyaman,” kata warga Anapa, Vladimir Balukov, di videonyaditerbitkan pada Sabtu malam.

Upacara diawasi oleh seorang pendeta, sedangkan penjaga pantai menemani mereka yang terjun ke laut.

Para pejabat mengatakan air tersebut telah diperiksa terlebih dahulu.

Namun beberapa jam kemudian gugus tugas tersebut mengatakan bahwa badai yang terjadi semalam telah “membawa serpihan baru bahan bakar minyak ke garis pantai Anapa.”

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tumpahan minyak tersebut sebagai salah satu “tantangan lingkungan paling serius” yang dihadapi Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Ratusan burung dan puluhan hewan laut mati.

Rusia sebelumnya mengatakan pada bulan Januari bahwa sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat, yang dikenal sebagai mazut, telah tumpah oleh dua kapal tanker, yang di antara mereka memuat 9.200 ton.

Salah satu kapal yang terkena dampak mengalami kebocoran baru, sehingga menuangkan lebih banyak bahan bakar ke laut.

Minyak ini sangat sulit dibersihkan karena tidak mengapung di permukaan.

Selama sebulan terakhir, ribuan sukarelawan telah mengumpulkan cadangan minyak di pantai, dan mengumpulkan lebih dari 168.000 ton tanah dan pasir yang terkontaminasi, kata Kementerian Situasi Darurat Rusia pada Minggu.

Sekitar 150 relawan telah mencari perawatan medis, termasuk tiga orang yang dirawat di rumah sakit, kata kementerian kesehatan setempat, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.