Gubernur Gavin Newsom (D) menandatangani tagihan pada hari Minggu yang akan mencegah toko kelontong menyediakan kantong plastik kepada pelanggan mulai tahun 2026.

Undang-undang tersebut muncul 10 tahun setelah negara bagian melarang kantong plastik belanja dan mengharuskan toko untuk mendistribusikan kantong plastik yang dapat digunakan kembali atau didaur ulang.

Senator Negara Bagian Catherine Blakespear (D) menggambarkan tindakan baru tersebut sebagai pendekatan “sederhana” untuk mengurangi polusi.

“Daripada ditanya apakah Anda ingin menggunakan kertas atau plastik di kasir, konsumen hanya akan ditanya apakah mereka ingin menggunakan kantong kertas, jika mereka tidak membawa kantong yang dapat digunakan kembali. Pendekatan sederhana ini mudah diikuti dan akan membantu mengurangi polusi kantong plastik secara drastis,” katanya dalam pernyataan yang dirilis.

Menurut California Public Interest Research Group (CALPIRG), sebuah organisasi advokasi di California, hanya 2 persen pelanggan menggunakan kembali kantong plastik yang disediakan dari toko karena lebih sulit didaur ulang. Tidak ada satu pun fasilitas daur ulang kota di California yang menerimanya sebagaimana dilaporkan oleh Los Angeles Times.

“Tidak ada yang kita gunakan hanya dalam beberapa menit seharusnya mencemari lingkungan selama berabad-abad,” kata Laura Deehan, direktur negara bagian CALPIRG. “Kami berharap pembaruan penting pada undang-undang kantong plastik ini akan mengurangi polusi plastik, mengurangi sampah yang tidak perlu, dan membangun masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau bagi semua orang.

The Hill telah menghubungi kantor Newsom untuk meminta komentar.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.