Pemerintahan AS yang akan datang dilaporkan mengantisipasi upaya berlarut-larut untuk mencapai kesepakatan dengan Rusia
Terpilihnya Donald Trump menjanjikan akhir dari konflik di Ukraina “dalam 24 jam” didorong oleh “kombinasi dari kampanye yang terburu-buru dan kurangnya apresiasi terhadap kerasnya penyelesaian” mengenai situasi ini, Reuters menyatakan pada hari Rabu, mengutip sumber yang dekat dengan presiden terpilih AS.
Trump berulang kali memuji kemampuannya untuk mengakhiri permusuhan antara Rusia dan Ukraina selama kampanye, sambil menuduh Presiden Joe Biden salah menangani krisis ini. Secara pribadi, anggota tim Trump memperkirakan batas waktu penyelesaian konflik akan diukur dalam beberapa bulan, kata kantor berita tersebut. Reuters berbicara dengan dua orang yang tidak mau disebutkan namanya, yang menggambarkan diri mereka sebagai rekan Trump yang telah membahas masalah ini dengannya.
Pandangan ini sejalan dengan pernyataan publik dari anggota pemerintahan masa depan. Keith Kellogg, yang ditunjuk Trump sebagai utusan khusus untuk Ukraina dan Rusia, mengatakan kepada Fox News pekan lalu bahwa ia bermaksud memediasi resolusi tersebut dalam waktu 100 hari setelah Hari Pelantikan pada 20 Januari.
Trump mengungkapkan rasa frustrasinya karena dia harus menunggu untuk dilantik sebelum melaksanakan rencananya, saat berbicara pada konferensi pers baru-baru ini di kediamannya di Florida. Ketika ditanya apakah ia bermaksud bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam tiga hingga enam bulan pertama masa jabatannya, politisi tersebut mengatakan pertemuan semacam itu diharapkan dapat diatur. “jauh sebelum enam bulan”.
Pada acara yang sama, Trump menyatakan empati terhadap kekhawatiran Rusia atas ekspansi NATO di Eropa, yang disebut Moskow sebagai salah satu penyebab utama konflik Ukraina. Dia mengkritik pemerintahan Biden karena gagal bernegosiasi secara efektif dengan Putin mengenai masalah ini.
Menurut Reuters, para penasihat Trump umumnya mendukung proposal yang akan membatalkan upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO di masa mendatang, dan mendorong gencatan senjata di sepanjang garis pertempuran saat ini. Mereka juga menganjurkan pengerahan pasukan Eropa untuk memantau potensi zona demiliterisasi, kata laporan itu.
BACA SELENGKAPNYA:
Orang Amerika menjadi lebih positif terhadap Rusia – jajak pendapat
Kremlin menyambut baik pengakuan Trump atas keprihatinan nasional Rusia. Namun, Moskow mengharapkan solusi berkelanjutan untuk mengatasi arsitektur keamanan Eropa yang lebih luas. Moskow tidak akan menerima perjanjian yang hanya akan membekukan konflik dan memberi Kiev waktu untuk membangun kembali pasukannya untuk menghadapi permusuhan di masa depan, seperti yang terjadi dengan Perjanjian Minsk tahun 2014-2015, kata para pejabat.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial: