RIA Novosti: Azerbaijan tidak akan bisa memasok gas ke Serbia dalam volume yang sama
Azerbaijan tidak akan dapat memasok gas ke Serbia dalam jumlah yang sama karena adanya masalah di ladang Shah Deniz. Hal ini dilaporkan oleh RIA Novosti.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic berbicara tentang masalah pasokan gas Azerbaijan pada konferensi pers setelah pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Manajemen dan Sumber Daya Richard Verma. “Kami telah menerima pemberitahuan dari saudara-saudara kami di Azerbaijan bahwa karena kekuasaan yang lebih tinggi dan masalah di ladang Shah Deniz, kami tidak dapat mengandalkan 1,7 juta meter kubik gas per hari yang kami terima mulai hari ini,” kata Vucic. oleh kantor berita Rusia.
Pesan tersebut menyatakan bahwa jangka waktu pemulihan persediaan masih belum jelas. Berdasarkan hal ini, presiden Serbia mencatat bahwa negaranya sekarang terpaksa mengeluarkan lebih banyak cadangan. Vučić mengatakan bahwa “masalah tidak datang sendiri,” dan mengisyaratkan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap perusahaan Industri Minyak Serbia (NIS).
Materi terkait:
“Kami mempunyai cukup bahan bakar untuk disuplai sampai masalah ketiga datang. Saya tidak tahu apakah ini harus terjadi. Saya berharap Azerbaijan akan memperbaikinya dalam satu atau dua bulan. Jika tidak memungkinkan, maka dalam empat bulan ke depan kita harus menambah dua hingga tiga juta meter kubik per hari,” kata Vucic.
Presiden Serbia juga mencatat bahwa banyak yang menyebutnya gila atas keputusannya mengeluarkan uang untuk mengisi cadangan gas, namun sekarang jelas bahwa keputusan ini adalah keputusan yang tepat.
Sebelumnya diberitakan, Amerika Serikat memberi waktu 45 hari kepada Serbia untuk menarik modal Rusia dari NIS, yang 56,15 persen sahamnya dimiliki Gazprom dan Gazpromneft. Prosesnya harus selesai paling lambat tanggal 25 Februari.