[ad_1]
Lebih dari 700 pejabat tinggi keamanan nasional telah mendukung calon Wakil Presiden Demokrat Harris dalam pencalonannya menuju Gedung Putih, sementara beberapa pemimpin menyatakan kekhawatiran tentang “sikap otoriter yang menakutkan” dari mantan Presiden Trump.
“Wakil Presiden Harris memiliki semua kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menjadi panglima tertinggi yang kuat. Dia siap. Dia strategis. Dia memahami semua sisi dari suatu masalah,” kata pensiunan Laksamana Muda Angkatan Laut AS Michael Smith kepada The Hill. “Kami melihat banyak hal selama debat.”
“Namun, seperti yang telah kita lihat selama hampir satu dekade, mantan Presiden Trump tidak memiliki satu pun kualitas tersebut, dan ia memiliki sifat otoriter yang menakutkan,” Smith, yang juga merupakan presiden National Security Leaders for America, menambahkan.
Surat dukungan untuk Harris terdiri dari 741 mantan pejabat tinggi keamanan nasional, termasuk 233 jenderal dan perwira tinggi. Di antara 741 pejabat tersebut terdapat 15 jenderal bintang empat, 10 mantan sekretaris kabinet, dan 10 sekretaris angkatan serta para pemimpin yang pernah bertugas di pemerintahan Republik.
“Kami tidak sepakat dalam segala hal, tetapi kami semua berpegang pada dua prinsip dasar,” bunyi surat itu. “Pertama, kami percaya keamanan nasional Amerika membutuhkan Panglima Tertinggi yang serius dan cakap. Kedua, kami percaya demokrasi Amerika sangat berharga.”
“Setiap generasi punya tanggung jawab untuk mempertahankannya,” lanjut surat itu. “Itulah sebabnya kami, pihak yang bertanda tangan di bawah ini, dengan bangga mendukung Kamala Harris untuk menjadi Presiden Amerika Serikat berikutnya.”
Para penandatangan memuji Harris sebagai kandidat yang lebih diplomatis dan realistis untuk jabatan tersebut, yang membedakannya dari mantan Presiden Trump, yang mereka sebut “impulsif dan kurang informasi.” Pernyataan tersebut mengutip hubungan Trump dengan Xi Jinping, Vladimir Putin, Kim Jong Un, dan para pemimpin teroris Hizbullah.
“Dukungan kami terhadap Wakil Presiden Harris merupakan dukungan terhadap kebebasan dan tindakan patriotisme. Dukungan terhadap cita-cita demokrasi, kompetensi, dan optimisme tanpa henti terhadap masa depan Amerika,” demikian isi surat tersebut.
Dukungan ini muncul setelah lebih dari 100 mantan tokoh keamanan nasional GOP mendukung Harris awal minggu ini. Surat itu mengutip “perilaku kacau dan tidak etis yang ditunjukkan Trump” sebagai presiden sebagai alasan untuk mendukung Harris, yang menurut mereka “memiliki kualitas penting untuk menjabat sebagai presiden.”
[ad_2]