Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Kamis mengklaim bahwa Prancis mencoba untuk terlibat dengan Moskow dalam pembicaraan mengenai perang Ukraina tanpa partisipasi Kyiv.

“Dalam beberapa kesempatan, rekan-rekan Perancis kami telah mengajukan permohonan melalui saluran rahasia: ‘Mari kita bantu, mari kita berdialog mengenai masalah Ukraina… Tanpa Ukraina,” kata Lavrov pada konferensi pers, seraya menambahkan bahwa para pejabat Rusia “siap mendengarkan.” .”

Lavrov tidak merinci kapan pihak berwenang Prancis mengajukan banding tersebut.

Sebuah sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya di Prancis membantah klaim menteri luar negeri Rusia tersebut, dan mengatakan kepada AFP bahwa pihak berwenang di Moskow “terbiasa mengeluarkan pernyataan berlebihan yang bertujuan mengeksploitasi perang agresi yang merupakan tanggung jawab mereka sepenuhnya.”

“Seperti yang telah ditegaskan Prancis sejak awal perang, Ukraina, negara yang diserang, harus menentukan waktu dan kondisi di mana mereka ingin memasuki proses negosiasi,” kata sumber itu.

Setelah hampir tiga tahun berperang, kemungkinan perundingan perdamaian sedang dibahas seiring dengan persiapan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk mulai menjabat bulan depan. Trump mengatakan dia ingin mengakhiri pertempuran secepat mungkin.

Sementara itu, Prancis telah melontarkan gagasan untuk mengirim pasukan Barat ke Ukraina untuk memantau kemungkinan perjanjian gencatan senjata.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.