Komet ini ditemukan pada 5 April 2024 oleh sistem teleskop ATLAS. Ia akan melewati perihelionnya – jarak terdekatnya dengan Matahari – pada 13 Januari.
Menurut sang astronom, komet tersebut akan terbang dekat dengan Matahari, empat kali lebih dekat dari Merkurius. “Di permukaan dengan jarak seperti itu, suhunya mencapai ribuan derajat, komet itu terdiri dari es,” kata Korotky.
Jika ia bertahan saat mendekati Matahari dan tidak menguap, maka kecemerlangannya dapat dilihat dari Bumi tanpa teropong.
Kondisi untuk melihat komet tersebut akan lebih baik di belahan bumi selatan, namun kemungkinan besar akan terlihat oleh penduduk di belahan bumi utara. Beberapa hari mendatang akan memperjelas kemungkinan kondisi kecerahan dan visibilitasnya, tambah Korotky.
Komet sebelumnya, C/2023 A3 Tsuchinshan-ATLAS, yang ditemukan dengan teleskop yang sama, terlihat dengan mata telanjang pada Oktober 2024.