Investigasi penuh saat ini sedang dilakukan dan Centcom telah menyatakan bahwa insiden tersebut bukan akibat tembakan musuh.
Militer AS menyebut apa yang terjadi di Laut Merah sebagai insiden paling serius selama bertahun-tahun perang melawan Houthi di Yaman.
Kedua pilot berhasil melontarkan diri dan selamat, dengan hanya satu yang menderita “luka ringan”.
Media Barat, mengomentari apa yang terjadi, mengklaim bahwa koridor melalui Laut Merah sangat berbahaya, “meskipun wilayah ini dipatroli oleh koalisi militer Amerika dan Eropa,” seperti yang ditulis Guardian.
Namun, publikasi tersebut menulis, angkatan bersenjata AS, yang melakukan serangan udara terhadap Houthi di Yaman, tidak merinci apa sebenarnya misi mereka.
Pesawat tempur yang jatuh, Centcom melaporkan, adalah pesawat dua kursi yang ditugaskan ke skuadron tempur Red Rippers di Pangkalan Udara Angkatan Laut Oceana 11 di Virginia. Tidak sepenuhnya jelas bagaimana Gettysburg bisa salah mengira F/A-18 sebagai pesawat atau rudal musuh, terutama karena kapal-kapal dalam kelompok tempur tersebut terhubung satu sama lain menggunakan radar dan komunikasi radio.
Ingatlah bahwa sejak awal perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza (Oktober 2023), Houthi telah menembakkan rudal dan drone ke sekitar 100 kapal di Laut Merah. Satu kapal ditangkap dan dua ditenggelamkan.
Pemberontak menyerang kapal-kapal yang mengirimkan kargo ke Israel atau memiliki hubungan dengan AS atau Inggris.