Juru bicara Keamanan Nasional John Kirby mengatakan pada hari Minggu bahwa perundingan gencatan senjata dengan Israel dan Hamas belum “mencapai kemajuan apa pun” dalam beberapa minggu terakhir.

Kirby bergabung dalam acara “This Week” di ABC, di mana ia ditanya apakah negosiasi telah menemui jalan buntu bahkan saat ketegangan meningkat di kawasan tersebut dan kemungkinan besar perang habis-habisan di kawasan tersebut akan terjadi.

“Saya katakan bahwa kita tidak mencapai kemajuan apa pun di sini dalam seminggu terakhir, dua minggu terakhir,” katanya, seraya menambahkan bahwa itu “bukan karena kurangnya usaha.”

Kirby mengatakan pemimpin Hamas Yahya Sinwar tampaknya tidak ingin bernegosiasi, bahkan setelah enam sandera tewas di sebuah terowongan di Gaza selatan akhir bulan lalu.

“Jadi, tampaknya dia tidak bersedia untuk meneruskan ini … ke depan, tetapi itu tidak berarti bahwa kami tidak berusaha,” katanya.

Kirby mengatakan Amerika Serikat masih bekerja sama dengan Qatar, Mesir, dan Israel untuk memajukan pembicaraan.

Komentarnya muncul saat ketegangan di Timur Tengah meningkat. Minggu lalu, Israel bertanggung jawab atas serangan terhadap pager genggam milik anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. Hizbullah telah menanggapi dengan serangan udara di Israel, dan kekhawatiran tentang perang regional yang lebih besar telah meningkat.

“Kami mencermati dengan prihatin meningkatnya ketegangan di kawasan ini dan di perbatasan ini dalam seminggu terakhir ini,” kata Kirby.

Ia mengatakan AS tidak percaya bahwa tindakan militer lebih lanjut dari kedua belah pihak akan menjadi “kepentingan terbaik” siapa pun, tetapi tentu saja tidak akan menjadi kepentingan Israel untuk membawa pulang sandera yang tersisa hidup-hidup.

“Ada cara yang lebih baik untuk maju ke depan dan kami akan terus berusaha menawarkannya,” kata Kirby.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.