Putusan Mahkamah Konstitusi o membatalkan pemilu 24 November 2023 tahun menimbulkan emosi yang kuat di masyarakat. Pengadilan memutuskan bahwa kampanye Georgescu bisa jadi merupakan hasil manipulasi dan campur tangan eksternal, yang mengakibatkan pembatalan suara dan perintah untuk mengulangi seluruh proses pemilu.
Kehadiran dan suasana protes
POLISI memperkirakan jumlah peserta sekitar 20.000 orang, sementara pihak penyelenggara mengklaim ada 100.000 orang yang ikut serta dalam demonstrasi tersebut. Massa meneriakkan slogan-slogan seperti “Kemerdekaan!” dan “Bawa kembali putaran kedua!” Potret ikon Georgescu dan Ortodoks terlihat di antara para demonstran, dan pedagang kaki lima menjual bendera dan vuvuzela.
Pernyataan peserta protes
Para pengunjuk rasa menekankan kekecewaan mereka terhadap situasi politik di negara tersebut. Bogdan Danila, seorang sopir truk berusia 43 tahun, berkomentar:Undang-undang pemilu kita telah dilanggar. Iohannis berkuasa selama 10 tahun dan tidak melakukan apa pun untuk rakyat. Partai politik itu korup. Kami ingin perubahan.
Peserta lainnya, Cornelia, yang mengenakan bendera Rumania, menambahkan: Pihak berwenang harus menjelaskan alasan pembatalan itu dilakukan pemilu. Kami menuntut bukti. Kami tidak ingin seorang pemimpin memaksakan diri kepada kami seperti dulu.
Apa selanjutnya? Kemungkinan tanggal pemilihan baru
Koalisi pemerintah pro-Eropa masih belum menetapkan jadwal pemilu final, namun dua putaran sedang dipertimbangkan – 4 pada tanggal 18 Mei. Presiden petahana Klaus Iohannis, yang masa jabatannya berakhir pada 21 Desember, akan tetap menjabat sampai penggantinya terpilih.
Akankah Georgescu memulai lagi?
Tidak jelas apakah Calin Georgescu, yang menentang dukungan Rumania terhadap Ukraina dalam konflik dengan Rusia akan dapat mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Partisipasinya dalam pemilu berikutnya dipertanyakan karena kontroversi seputar kampanye dan kecurigaan adanya pengaruh eksternal.