Apple menghapus aplikasi media dan VPN dari App Store Rusia karena harus mematuhi hukum Rusia. Jadi di perusahaan menjawab atas permintaan dari Reporters Without Borders, yang meminta penjelasan mengapa Apple membuat aplikasi dari berbagai publikasi yang tidak dikontrol oleh Kremlin dan VPN tidak tersedia untuk pengguna Rusia.
“Kegagalan dalam mematuhi hukum dapat mengakibatkan Apple tidak dapat lagi mengoperasikan App Store atau mendistribusikan konten di negara (itu). Pemerintah AS mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus memberikan layanan komunikasi kepada warga Rusia karena ketersediaan layanan tersebut paling mendukung prinsip-prinsip demokrasi,” kata Apple.
Reporters Without Borders meminta Apple untuk tidak mematuhi “regulator yang tidak mematuhi standar perlindungan data internasional.”
“Pengajuan Apple pada sensor Rusia sangat membatasi akses warga Rusia terhadap informasi yang andal dan independen. Hal ini juga membuat media asing enggan menginvestasikan waktu dan sumber dayanya dalam mengembangkan aplikasi untuk menjangkau audiens mereka di Rusia. Kebebasan informasi harus diutamakan dibandingkan oportunisme ekonomi,” kata Jeanne Cavelier, kepala departemen Reporters Without Borders untuk Eropa Timur dan Asia Tengah.
Pada bulan September 2024, proyek GreatFire, yang memantau status situs web yang disensor, merilis sebuah penelitian yang menyatakan bahwa Apple menghapus 98 aplikasi VPN dari App Store Rusia. Dari awal Juli hingga 18 September, perusahaan menghapus hampir 60 aplikasi VPN. Studi tersebut juga menyatakan bahwa lebih dari 20% aplikasi VPN diblokir tanpa pemberitahuan publik dari Apple. Pada saat yang sama, Roskomnadzor dilaporkanbahwa Apple hanya memblokir 25 aplikasi VPN di App Store di Rusia.
Apple juga menghapus aplikasi dari media asing yang diblokir di Federasi Rusia dari tokonya. Pada November 2024, pengguna Rusia kehilangan podcast dari BBC Russian Service dan The Insider dari aplikasi Podcast Apple.