Kedutaan Besar AS di Yerusalem memperingatkan semua pegawai pemerintah dan anggota keluarga mereka untuk berlindung di tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut ketika Iran bersiap meluncurkan rudal ke Israel.
Peringatan itu muncul ketika para pejabat AS mengatakan mereka memperkirakan Iran akan menyerang Israel dengan serangan rudal dan drone pada hari Selasa.
“Kedutaan Besar AS di Yerusalem mengingatkan warga AS akan perlunya kehati-hatian dan peningkatan kesadaran keamanan pribadi karena insiden keamanan, termasuk tembakan mortir dan roket serta intrusi sistem pesawat tak berawak UAS, sering terjadi tanpa peringatan,” kedutaan dikatakan dalam rilis hari Selasa. “Lingkungan keamanan masih kompleks dan dapat berubah dengan cepat tergantung pada situasi politik dan kejadian terkini.”
Kedutaan memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan ke Gaza dan dalam jarak 2,5 mil dari perbatasan Israel dengan Lebanon dan Suriah dan mendorong warga AS untuk mendengarkan sirene “peringatan merah” jika terjadi gangguan pesawat musuh.
Rilis ini bertepatan dengan pernyataan resmi senior Gedung Putih yang mengatakan sebuah serangan dapat dilancarkan “dalam waktu dekat.”
Agresi Iran terjadi ketika Israel mengumumkan serangan ke Lebanon selatan untuk mencari anggota kelompok militan Hizbullah. Israel pekan lalu melancarkan serangan ke Beirut yang menewaskan pemimpin Hizbullah, sebuah kelompok militan yang terkait dengan Iran dan AS masuk dalam daftar kelompok teroris.
Iran terakhir kali menyerang Israel pada bulan April, mengirimkan 300 drone dan rudal ke negara tersebut yang dicegat oleh pasukan Israel dengan bantuan sekutu AS.