Polisi pada hari Senin mendaftarkan kasus terhadap sopir bus yang diduga membunuh seorang wanita setelah bertabrakan dengan sepeda motor di Ayesha Manzil di Karachi dengan suaminya sebagai penggugat.
Pasangan itu sedang melakukan perjalanan dari Sohrab Goth ke Koloni Mujahid dengan sepeda motor ketika sebuah bus yang melaju dari jalan layang Ayesha Manzil menabrak sepeda motor tersebut, menurut polisi.
“Istri saya, Bushra, tertimpa ban bus dan saya juga terluka,” kata penggugat.
Menurut para pejabat, sopir bus yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut – yang terjadi sehari sebelumnya – melarikan diri dari lokasi kejadian dan meninggalkan busnya yang dibakar oleh massa yang marah atas kejadian tersebut.
Pencarian orang yang melarikan diri sedang dilakukan, tambah polisi.
Sebelumnya pada bulan Desember, kepala polisi Karachi Javed Alam Odho mengatakan sebuah pertemuan telah memutuskan bahwa mengingat peningkatan tajam dalam kecelakaan lalu lintas di kota tersebut, sesuatu harus dilakukan di luar rutinitas.
Odho mengatakan, langkah-langkah akan dilakukan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas sehingga sistem lalu lintas bisa diperbaiki.
Sebanyak 479 kecelakaan fatal telah terjadi di kota ini tahun ini, dan 345 FIR telah terdaftar. FIR tidak didaftarkan untuk beberapa insiden, atau kasus kematian karena kesalahan sendiri atau karena penyaradan sepeda motor tidak didaftarkan.
Dumper, tanker air, minibus, trailer, dan kendaraan besar terlibat dalam 50% kecelakaan. Ada kebutuhan untuk mengendalikan kendaraan berat, dan tantangan semakin meningkat karena kelalaian akibat lalu lintas padat dan pelanggaran hukum.
Sekitar 57% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian kendaraan kecil, katanya, seraya mencatat total 470 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tahun ini, 50% di antaranya terjadi di Keamari, Barat, dan Malir.
Odho mengatakan lebih dari 7.000 pengemudi telah ditangkap dan kasus telah didaftarkan terhadap 350 orang lainnya.