Tadi malam, Karachi mencatat malam terdingin di musim dingin yang sedang berlangsung, dengan suhu minimum turun hingga 8,5°C, turun dua derajat dibandingkan hari sebelumnya.

Departemen Meteorologi Pakistan (PMD) melaporkan kota itu akan mengalami cuaca dingin dan kering selama 24 jam ke depan.

PMD memperingatkan bahwa suhu dingin bisa terasa 2-4°C lebih dingin karena angin sedingin es yang bertiup melintasi wilayah tersebut. Suhu diperkirakan akan tetap dalam satu digit, dengan suhu terendah 8°C dan maksimum 25°C dalam beberapa hari mendatang.

Suhu dingin yang parah terus melanda provinsi tersebut, khususnya di daerah pedesaan Sindh, di mana wilayah seperti Tharparkar, serta bagian timur laut dan barat laut Balochistan, masih terkena dampak angin yang sangat dingin.

Stasiun cuaca pusat mencatat suhu minimum 8,5°C, sedangkan suhu di Gulistan-e-Johar turun menjadi 6,5°C.

Daerah lain juga melaporkan suhu yang lebih rendah: Terminal Jinnah tercatat 8°C, Shahrah-e-Faisal 8,5°C, Maripur 9°C, dan Bin Qasim 9,7°C.

Meski dingin, PMD menyatakan bahwa kota ini tidak memecahkan rekor suhu sebelumnya. Malam terdingin yang tercatat di Karachi terjadi pada tanggal 14 Desember 1986 ketika suhu minimum turun menjadi 1,3°C. Pada hari Sabtu, angin di kota bertiup dengan kecepatan 20 km/jam.

Di wilayah pedesaan, suhu malam hari mungkin turun 3-5°C, sementara kabut tebal diperkirakan terjadi di wilayah atas dan tengah pada pagi hari.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.