Kantor Kejaksaan Agung Federasi Rusia menyatakan perusahaan Amerika Recorded Future, yang mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang ancaman dunia maya, sebagai organisasi yang “tidak diinginkan”.
Seperti diberitakan di situs kejaksaan pada 18 Desember, perusahaan yang berkantor pusat di Massachusetts ini terlibat dalam serangan siber di Rusia. “Organisasi ini berpartisipasi dalam pengumpulan dan analisis data tentang tindakan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia. Memberi spesialis Ukraina akses gratis ke program yang digunakan untuk mempersiapkan dan melakukan operasi informasi ofensif terhadap Rusia,” klaim departemen tersebut.
Menurut kantor kejaksaan, Recorded Future “memberikan informasi dan dukungan teknis” untuk kampanye propaganda Barat melawan Rusia, dan juga “secara aktif berinteraksi dengan CIA dan badan intelijen negara lain.”
Recorded Future berfokus pada keamanan siber. Di situs web perusahaan dikatakanbahwa salah satu pendirinya, Christopher Ahlberg, mengajukan paten pertama perusahaannya pada tahun 2007, “meletakkan dasar bagi intelijen ancaman real-time berdasarkan pembelajaran mesin.” Perusahaan menggunakan analisis berbasis kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi potensi ancaman. Menurut Recorded Future, perusahaan tersebut memiliki “volume data ancaman yang saling berhubungan dan saling berhubungan terbesar di dunia.” Recorded Future memiliki lebih dari 1.800 klien.
Mulai September 2024 perusahaan milik Sistem pembayaran Mastercard. Pemilik sebelumnya, perusahaan ekuitas swasta Insight Partners, menjual Recorded Future seharga $2,65 miliar.