ISLAMABAD:

Menteri Pendidikan Federal dan Pelatihan Profesional (MoFEPT) Dr Khalid Maqbool Siddiqui pada hari Kamis mengatakan undangan resmi telah dikirim ke Afghanistan untuk berpartisipasi dalam konferensi tentang pendidikan anak perempuan.

Konferensi internasional mengenai pendidikan anak perempuan di negara-negara Muslim akan diadakan pada tanggal 11-12 Januari di ibu kota federal dengan tujuan untuk mengatasi tantangan dan peluang bagi perempuan.

Taliban telah melarang perempuan masuk universitas di Afghanistan, yang memicu kecaman internasional dan keputusasaan di kalangan generasi muda di negara tersebut.

Beberapa minggu setelah Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, mereka membuka kembali sekolah menengah atas untuk anak laki-laki pada 18 September, namun melarang siswi sekolah menengah untuk bersekolah.

Beberapa bulan kemudian pada tanggal 23 Maret, kementerian pendidikan membuka sekolah menengah untuk anak perempuan, tetapi dalam beberapa jam kepemimpinan Taliban memerintahkan sekolah tersebut ditutup kembali.

Sejak itu, lebih dari satu juta remaja perempuan kehilangan pendidikan di seluruh negeri, kata Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA).

Siddiqui mengungkapkan harapannya bahwa perwakilan dari pemerintah sementara Afghanistan akan menghadiri konferensi tersebut.

Saat berbicara pada konferensi pers, menteri tersebut mengatakan bahwa konferensi tersebut, yang diselenggarakan bersama oleh MoFEPT dan Liga Dunia Muslim (MWL), akan dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Dia mengatakan kementerian telah mengirimkan undangan ke 57 kabupaten yang dikonfirmasi oleh 48 negara dan menambahkan bahwa konferensi tersebut akan dihadiri oleh para pemimpin, pembuat kebijakan, diplomat, ulama, pendidik, dan pakar dari negara-negara Muslim.

Pidato utama konferensi ini akan disampaikan oleh Peraih Nobel dan advokat pendidikan anak perempuan yang diakui secara global, Malala Yousafzai, tambahnya.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.