Jerman harus memiliki persediaan makanan dan air yang cukup untuk 72 jam

Warga Jerman harus bersiap menghadapi pemadaman listrik yang berkepanjangan karena meningkatnya jumlah serangan hibrida di negara tersebut, Wakil Presiden Kantor Federal untuk Perlindungan Sipil dan Manajemen Bencana René Funk dikatakan.


“Saya mengimbau warga: bersiap menghadapi keadaan darurat, ini juga bisa mencakup pemadaman listrik jangka panjang,” kata pejabat Jerman itu.


Menurutnya, ini adalah “pemikiran tidak nyaman” tentang ancaman eksternal yang perlu dibiasakan oleh Jerman.

Funk menjelaskan, jumlah serangan terhadap infrastruktur penting dari luar negeri semakin meningkat. Jerman dihadapkan dengan banyak serangan hibrida setiap hari.


“Kita harus bersiap tidak hanya pertahanan militer, tetapi juga pertahanan sipil dan perlindungan terhadap bencana alam,” ujarnya.


Setiap rumah tangga di Jerman harus mempunyai perlengkapan swasembada selama tiga hari untuk keadaan darurat seperti pemadaman listrik yang berkepanjangan. Sumber cahaya yang tidak bergantung pada listrik, seperti lampu, lilin atau korek api, sangatlah penting. Air putih 1,5 liter per orang per hari, juga untuk kebersihan diri, persediaan makanan harus cukup untuk 72 jam. Selain itu, seseorang harus memiliki radio bertenaga baterai atau dinamo agar tidak terputus dari dunia luar. Disarankan juga untuk menyimpan uang tunai di rumah, kata Funk berbicara tentang tindakan dalam situasi krisis.

Publikasi Jerman T-online mengutip sumber-sumber tingkat tinggi NATO yang memperingatkan adanya serangan hibrida dari Tiongkok, Korea Utara, Iran dan Rusia. Negara-negara ini diduga menyebarkan malware, yaitu situs web dikatakan.

Eropa terus menuduh Rusia melakukan serangan hibrida. Tuduhan serupa disuarakan oleh menteri luar negeri enam negara Eropa – Inggris, Jerman, Spanyol, Italia, Polandia, dan Prancis.


“Meningkatnya aktivitas gabungan Moskow terhadap NATO dan negara-negara UE juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal keragaman dan skalanya,” kata para menteri luar negeri dalam pernyataan bersama setelah pertemuan di Brussels.


Rusia yakin Eropa harus bangun dari mimpi buruknya

Juru bicara resmi Kremlin Dmitry Peskov membantah pernyataan-pernyataan di atas.


“Rusia tidak melakukan perang hibrida apa pun, kami mengecualikan hal ini sepenuhnya. Rusia ingin Eropa akhirnya sadar dan berhenti menganggap Rusia sebagai penyebab semua masalah. Eropa sebaiknya beralih ke sumber asli masalah yang harus dihadapi negara-negara Eropa. hadapi hari ini,” kata Peskov.


Perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharovasebaliknya, menunjukkan bahwa para pemimpin Barat membuat pernyataan yang sangat berbahaya. Menurut diplomat tersebut, negara-negara Barat terus “memutar spiral eskalasi dengan melancarkan perang hibrida dengan Rusia dan mendorong dunia menuju bencana global.”

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.