Ternyata, waktu saat kita menyeduh minuman favorit bisa berdampak signifikan pada keadaan sistem kardiovaskular. Kesimpulan ini dicapai oleh para ilmuwan yang mempublikasikan hasilnya dalam publikasi khusus European Heart Journal, yang diterbitkan di bawah naungan European Society of Cardiology. Menurut data yang diberikan, kopi yang diminum di pagi hari secara signifikan dapat mengurangi kemungkinan kematian akibat penyakit jantung.
Sebelumnya, tim peneliti yang dipimpin oleh Lu Qi dari Tulane University (New Orleans) menemukan bahwa kecintaan terhadap kopi sama sekali tidak menentukan kecenderungan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, minuman ini mungkin bermanfaat untuk sejumlah kondisi kronis, seperti diabetes tipe 2. Kini para ahli telah memutuskan untuk mencari tahu apakah efek menguntungkannya juga bergantung pada waktu tertentu.
Hasilnya mengesankan: dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi sama sekali, peminum secangkir kopi di pagi hari memiliki risiko 31% lebih rendah untuk meninggal akibat masalah kardiovaskular.
Ditambah lagi, angka kematian secara keseluruhan di kalangan peminum kopi telah berkurang sekitar 16%. Pada saat yang sama, kami mencatat bahwa tidak ada dinamika positif yang teridentifikasi di antara mereka yang mengonsumsi minuman ini pada siang hari.
Saya juga ingin menarik perhatian pada satu fitur menarik: semakin besar volume minuman pagi hari, semakin nyata efeknya. Jika satu cangkir sehari memiliki sedikit pengaruh pada indikator, maka dua cangkir atau lebih memperkuat mekanisme perlindungan secara signifikan.
Apakah ini benar, berapa banyak dan kapan?
Sebagai bagian dari proyek tersebut, para ilmuwan mengumpulkan informasi tentang kebiasaan lebih dari 42 ribu peserta dewasa dari dua survei independen. Para peneliti tidak hanya mengklarifikasi data berapa banyak kopi yang diminum orang dan dalam jumlah berapa, tetapi juga waktu pasti konsumsi minuman tersebut.
- 36% responden ternyata adalah “peminum kopi pagi” (paling sering mereka minum kopi sebelum siang hari).
- 16% membagikan cangkir sepanjang hari (pagi, siang dan malam).
- 48% tidak minum kopi sama sekali.
Kopi sore adalah penghalang bagi jantung
Mekanisme di balik efek positif dari secangkir kopi di pagi hari belum sepenuhnya dipahami, namun Lu Qi berpendapat bahwa ritme biologis 24 jam dan hormon seperti melatonin memainkan peran kunci. Memindahkan ritual minum kopi ke sore atau sore hari dapat dengan mudah mengganggu siklus tidur-bangun alami Anda, yang meningkatkan peradangan di tubuh dan memengaruhi tekanan darah Anda. Semua faktor ini berpotensi meningkatkan risiko jantung.
Thomas Lüscher dari Rumah Sakit Royal Brompton dan Harefield di London mendukung penuh hipotesis ini. Dalam komentar yang menyertai penelitian tersebut, ia mencatat bahwa pada pagi hari tubuh sudah aktif secara alami, dan pada sore hari fungsi-fungsi tersebut menurun dan mencapai minimum pada malam hari. Intervensi kafein yang terlambat, katanya, mengganggu ritme penting 24 jam. Bagaimana? Ini lebih dari sederhana: ini menekan melatonin, neurotransmitter utama yang membantu Anda tertidur.
Bioritme terganggu
Menurut kedua ahli tersebut, saat minum kopi di malam hari, tubuh kehilangan fase regenerasi dan adaptasi alami. Akibatnya, risiko reaksi inflamasi, lonjakan tekanan, dan faktor lain yang berdampak buruk pada jantung dan pembuluh darah meningkat. Dalam situasi ini, rekomendasi terbaik yang muncul dari hasil penelitian, Luscher mempertimbangkan hal berikut: “Minumlah kopi, tapi lakukan di pagi hari!”
Berapa banyak dan kapan harus minum
Kebaruan dari penelitian ini adalah untuk pertama kalinya para ilmuwan tidak hanya meneliti dosis harian kopi, tetapi juga waktu meminumnya. Seperti yang diungkapkan Lu Qi, di masa lalu, nasihat diet tidak memperhatikan pertanyaan “kapan” minum kopi, namun hanya sebatas membahas kuantitasnya. Sekarang, mungkin, semuanya akan berubah: rekomendasi tersebut dapat dilengkapi dengan poin bahwa minum di pagi hari lebih aman dan efektif untuk kesehatan daripada minum di waktu yang terlambat.
Temuan penelitian
- Ritual minum kopi di pagi hari dikaitkan dengan penurunan signifikan risiko patologi kardiovaskular dan kematian secara keseluruhan.
- Satu cangkir memberikan efek kecil, tetapi dua cangkir atau lebih meningkatkan efek positif.
- Kopi sore hari dapat mengganggu bioritme alami, meningkatkan risiko yang terkait dengan tekanan darah dan proses inflamasi.
- Sekitar 36% orang lebih suka minum kopi di pagi hari, sementara 16% menyebarkannya sepanjang hari.
- Ketidakseimbangan hormon dan penekanan melatonin diduga menjadi alasan mengapa terlambat minum kopi bisa menjadi masalah bagi jantung.
Jerman mengatakan ini:
Lebih sedikit pajak, lebih banyak peluang: agenda pemilu CDU. Rencana Merz untuk mendapatkan kembali kepemimpinan
Jerman dan pemeriksaan kesehatan: angka yang mengkhawatirkan. 24% warga tidak mengetahui tentang pemeriksaan kesehatan berbayar
Mobil listrik sedang mengalami krisis: penjualan di Jerman turun 27%. BMW menyalip Tesla: pemimpin baru dalam kendaraan listrik
Di mana dan siapa yang dibayar lebih banyak di Jerman: geografi gaji. Pendidikan dan tanggung jawab: kunci pendapatan tinggi
Lampu lalu lintas padam: apa yang menanti Jerman setelah 23 Februari
Bagaimana cara menghemat asuransi kesehatan pada tahun 2025. Uang Anda dan Krankenkasse: kapan transisi dibenarkan
Duel politik di Jerman: CSU vs. Partai Hijau. Perjuangan melawan kelompok kanan: siapa yang harus disalahkan dan apa yang harus dilakukan
Dunia usaha di Jerman berada di ambang kehancuran: gelombang kebangkrutan yang terjadi saat ini sebanding dengan krisis global. Laporan Creditreform baru mengungkapkan dinamika kebangkrutan perusahaan
Virus, kanker, dan kenyataan: siapa yang sebenarnya berisiko. Apakah mungkin untuk “menangkap” kanker? Pendapat ahli
Vitamin D di bawah mikroskop ahli: mengapa berisiko menjadi berbahaya
Peningkatan yang mengejutkan: hampir 34.000 kasus ekstremisme sayap kanan. Statistik memecahkan semua rekor sebelumnya dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan politisi
Inflasi sedang berkecamuk: pertumbuhan harga tahunan di Jerman kembali berada di atas 2%. Jasa dan makanan telah menggantikan sumber daya energi