Tentara Israel mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa salah satu mayat yang ditemukan dari Gaza awal pekan ini adalah sandera Hamzah AlZayadni yang berusia 23 tahun.

Jenazahnya diambil bersama jenazah ayahnya, Yosef AlZayadni, yang dibawa bersama ketika militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan 15 bulan lalu. Ayahnya segera diidentifikasi, sementara jenazah putranya dikirim untuk verifikasi.

Dalam beberapa pekan terakhir, Israel dan Hamas tampaknya semakin mendekati kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Warga Palestina dan anggota keluarga sandera yang terbunuh di penawanan telah memohon kepada pemerintah Israel dan para pemimpin dunia untuk melakukan perjanjian gencatan senjata.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Kamis bahwa 46.006 warga Palestina telah tewas dan 109.378 terluka dalam perang Israel-Hamas, dan belum terlihat adanya akhir. Dikatakan bahwa perempuan dan anak-anak menyumbang lebih dari separuh korban jiwa, namun kementerian tidak membedakan antara pejuang atau warga sipil dalam jumlah korban tewas.

Foto tak bertanggal yang disediakan oleh Markas Besar Hostages Families Forum ini memperlihatkan Yosef AlZayadni, 53. (Markas Besar Forum Keluarga Sandera/The Associated Press)

Militer Israel mengatakan mereka telah membunuh lebih dari 17.000 militan, tanpa memberikan bukti. Mereka menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil karena mereka mengatakan militan beroperasi di daerah pemukiman.

Operasi udara dan darat Israel telah mendorong ratusan ribu warga Palestina mengungsi di tenda-tenda yang luas di sepanjang pantai dengan akses terbatas terhadap makanan dan kebutuhan penting lainnya.

Perang dimulai ketika militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang. Sepertiga dari 100 sandera yang masih ditahan di Gaza diyakini tewas.

Sumber

Patriot Galugu
Patriot Galugu is a highly respected News Editor-in-Chief with a Patrianto Galugu completed his Bachelor’s degree in Business – Accounting at Duta Wacana Christian University Yogyakarta in 2015 and has more than 8 years of experience reporting and editing in major newsrooms across the globe. Known for sharp editorial leadership, Patriot Galugu has managed teams covering critical events worldwide. His research with a colleague entitled “Institutional Environment and Audit Opinion” received the “Best Paper” award at the VII Economic Research Symposium in 2016 in Surabaya.