Jaksa Agung mundur dari pendiriannya bahwa pengangkatan tidak dapat dilakukan tanpa panitia pencari, namun menetapkan syarat untuk mengangkat Komisaris Pegawai Negeri Sipil tanpa panitia pencari.

Menurut posisi Jaksa Agung, “Pertama, komite akan beroperasi dengan penasihat hukum berkelanjutan dari penasihat hukum Kantor Perdana Menteri dan perwakilannya.” Hal ini akan memungkinkan Jaksa Agung untuk mempertahankan kendali atas proses persidangan komite melalui penasihat hukum Kantor PM, yang melapor kepadanya.

Kedua, panitia akan menetapkan terlebih dahulu secara tertulis syarat ambang batas dan kriteria kesesuaian kerja sebelum menghadirkan calon potensial, lanjut pernyataan itu.

“Kami ingatkan, mengenai kondisi ini, Wakil Jaksa Agung dalam suratnya tertanggal 3 November 24, menyatakan bahwa mengikuti proses profesional yang dilakukan oleh Panitia Penunjukan Khusus yang beroperasi pada tahun 2018 untuk menentukan syarat ambang batas dan kriteria jabatan, hendaknya panitia juga menjalankan hal yang sama. saat ini, dan mendengarkan atau menerima materi tertulis dari tokoh-tokoh profesional terkait di bidang pelayanan sipil, dulu dan sekarang, dan dari sektor ketiga sebagaimana dijelaskan di atas, untuk menyesuaikan kondisi dan kriteria ambang batas dengan tantangan pelayanan publik saat ini.”

Syarat ketiga dari Jaksa Agung adalah “anggota komite yang merupakan perwakilan publik akan dipilih dengan persetujuan penasihat hukum Kantor Perdana Menteri, sesuai dengan rotasi pemilihan perwakilan publik untuk komite penunjukan di layanan sipil.”

Jaksa Agung Israel Gali Baharav-Miara mendengarkan saat dia menghadiri rapat kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem pada 5 Juni 2024. (kredit: GIL COHEN MAGEN)

Perwakilan baru tidak dapat ditunjuk saat ini

“Saat ini, wakil masyarakat baru tidak bisa diangkat menjadi pansus selain mereka yang sudah menjabat,” kata pernyataan itu.

Langkah ini akan membatasi kemampuan untuk menunjuk kandidat pilihan Netanyahu sebagai Komisaris berikutnya.





Sumber

Patriot Galugu
Patriot Galugu is a highly respected News Editor-in-Chief with a Patrianto Galugu completed his Bachelor’s degree in Business – Accounting at Duta Wacana Christian University Yogyakarta in 2015 and has more than 8 years of experience reporting and editing in major newsrooms across the globe. Known for sharp editorial leadership, Patriot Galugu has managed teams covering critical events worldwide. His research with a colleague entitled “Institutional Environment and Audit Opinion” received the “Best Paper” award at the VII Economic Research Symposium in 2016 in Surabaya.