Dewan Tertinggi Dunia Maya Iran dengan suara bulat memutuskan untuk mencabut larangan nasional terhadap WhatsApp dan Google Play, media pemerintah melaporkan pada hari Selasa. Teheran membatasi akses ke sejumlah platform pesan dan media sosial Barat selama gelombang kerusuhan sipil pada tahun 2022.

“Larangan terhadap WhatsApp dan Google Play telah dihapus berdasarkan suara bulat dari anggota Dewan Tertinggi Dunia Maya,” kantor berita IRNA melaporkan, setelah pertemuan dewan yang dipimpin oleh Presiden Masoud Pezeshkian.

“Hari ini, kami mengambil langkah pertama menuju pencabutan pembatasan internet dengan suara bulat dan konsensus,” Menteri Komunikasi Iran Sattar Hashemi menulis dalam sebuah postingan di X tak lama kemudian.

WhatsApp, Google Play, dan beberapa platform lain termasuk Instagram, dilarang di Iran pada September 2022, setelah kematian seorang wanita berusia 22 tahun dalam tahanan polisi memicu gelombang demonstrasi. Teheran menyatakan bahwa protes tersebut dipicu dan didorong oleh badan intelijen Barat, dan polisi di ibu kota Iran telah merilis video yang menunjukkan bahwa wanita tersebut meninggal karena serangan jantung dan bukan karena pelecehan.


Facebook, X, dan YouTube semuanya telah diblokir di Iran sejak 2009.

Kalangan reformis telah lama berpendapat bahwa larangan ini tidak memperkuat keamanan nasional, dan hanya membuat jengkel masyarakat Iran. “Apa yang telah dicapai (larangan) sejauh ini kecuali kemarahan dan dampak tambahan terhadap kehidupan masyarakat serta penyebaran pesimisme?!” tulis penasihat presiden Ali Rabiei dalam sebuah postingan di X pada hari Selasa.

Namun, menurut AFP, sekelompok anggota parlemen konservatif menulis surat kepada Dewan Tertinggi Dunia Maya sebelum pemungutan suara dan mendesak mereka untuk tidak mencabut pembatasan tersebut, dengan mengklaim bahwa tindakan seperti itu akan menjadi tindakan yang tidak pantas. “hadiah untuk musuh (Iran).”

Pada bulan September, Gedung Putih mendesak para CEO teknologi Amerika untuk membantu masyarakat Iran melewati pembatasan pemerintah dengan menawarkan alat VPN gratis untuk mengakses platform mereka. VPN, atau jaringan pribadi virtual, memungkinkan pengguna internet terhubung ke layanan web melalui server proxy di negara lain.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.