Dengarkan artikel

Menteri Keuangan Mohammad Aurangzeb mengumumkan bahwa inflasi di Pakistan telah turun menjadi 3% bulan ini, menghubungkan penurunan tersebut dengan reformasi ekonomi yang sedang berlangsung.

Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei AsiaMenteri Keuangan menyoroti pentingnya reformasi ini, dengan mencatat bahwa inflasi mencapai 38% pada bulan Mei 2023.

Ia menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan reformasi sesuai dengan kondisi Dana Moneter Internasional (IMF), dan menekankan bahwa program IMF ke-25 akan menjadi program terakhir.

Aurangzeb menyatakan bahwa Pakistan fokus pada menstabilkan model pertumbuhan ekspornya, menarik investasi asing, dan terlibat kembali dengan pasar keuangan global.

Dia menambahkan bahwa Pakistan siap mengakses pasar keuangan Tiongkok, termasuk rencana penerbitan obligasi yuan dan mendorong pencatatan saham perusahaan di Hong Kong.

Menkeu juga mengantisipasi penerbitan perdana Panda Bonds pada akhir tahun anggaran ini. Selain itu, ia mengharapkan peningkatan peringkat kredit untuk Pakistan, dengan ekspektasi peringkat ‘B’ dari lembaga-lembaga global.

Aurangzeb lebih lanjut menyatakan minatnya pada kemungkinan pencatatan bersama perusahaan-perusahaan Pakistan-Tiongkok di Hong Kong, dengan rencana pencatatan lebih lanjut untuk perusahaan-perusahaan Pakistan.

Menyoroti pentingnya Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC), beliau menggarisbawahi bahwa inisiatif ini sangat penting untuk memperkuat hubungan bilateral, dan berfungsi sebagai proyek unggulan dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative). Dia menekankan bahwa CPEC tetap penting bagi pembangunan negara.

Menteri Keuangan meyakinkan bahwa Pakistan terus menjaga keamanan tingkat tinggi bagi warga negara Tiongkok dan semua orang asing, memastikan keselamatan mereka di tengah proyek yang sedang berlangsung.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.