Dana Moneter Internasional (IMF) telah merevisi prospek ekonomi Pakistan, menurunkan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tahun 2025 menjadi 3%, turun dari perkiraan 3,2% tiga bulan lalu.
Penyesuaian ini terjadi di tengah penilaian ekonomi global yang lebih luas yang disajikan dalam “Pembaruan Prospek Ekonomi Dunia: Pertumbuhan Global – Divergen dan Tidak Pasti” yang diterbitkan oleh IMF.
Revisi proyeksi IMF juga menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB Pakistan akan tetap sebesar 4% pada tahun 2026. Namun, penurunan peringkat terbaru mencerminkan tantangan ekonomi yang sedang berlangsung di negara tersebut, meskipun IMF tidak memberikan alasan spesifik atas revisi tersebut.
Revisi terbaru ini mencerminkan perkiraan yang dibuat oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) bulan lalu, yang juga menyesuaikan perkiraan pertumbuhan Pakistan menjadi 3% untuk tahun fiskal 2024-25, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,8%.
Kedua lembaga tersebut menyebutkan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perekonomian Pakistan namun tetap mempertahankan pandangan optimistis untuk jangka menengah.
Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Global
Secara global, IMF memperkirakan tingkat pertumbuhan global sebesar 3,3% pada tahun 2025 dan 2026, sedikit di bawah rata-rata historis sebesar 3,7%.
Kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, menyoroti bahwa perekonomian global terus menghadapi pola pertumbuhan yang berbeda, dengan kinerja Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan mengimbangi kinerja yang lebih lemah di negara-negara besar lainnya.
Tren inflasi diperkirakan akan mereda di tahun-tahun mendatang, dengan IMF memproyeksikan inflasi global akan turun menjadi 4,2% pada tahun 2025 dan 3,5% pada tahun 2026. Namun, IMF memperingatkan bahwa inflasi masih tetap tinggi di beberapa wilayah, meskipun terdapat tren disinflasi global. .
IMF juga mencatat penurunan harga komoditas energi secara signifikan, dengan perkiraan penurunan sebesar 2,6% pada tahun 2025, sementara harga komoditas non-bahan bakar diperkirakan akan meningkat sebesar 2,5%, sebagian besar disebabkan oleh kondisi cuaca buruk yang mempengaruhi produsen-produsen utama.
Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Regional dan Besar
Prospek global IMF mencakup proyeksi yang lebih optimis untuk beberapa negara besar. Di Amerika Serikat, pertumbuhan PDB diperkirakan akan mencapai 2,7% pada tahun 2025, direvisi naik sebesar 0,5 poin persentase karena permintaan domestik yang lebih kuat. Namun, pertumbuhan AS diperkirakan melambat menjadi 2,1% pada tahun 2026.
Sebaliknya, kawasan Euro menghadapi lintasan ekonomi yang lebih lemah, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 1% pada tahun 2025, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,2%.
Revisi ke bawah ini mencerminkan momentum yang lebih lambat dari perkiraan, khususnya di bidang manufaktur, dan ketidakpastian politik dan kebijakan yang sedang berlangsung. IMF mengantisipasi pemulihan pada tahun 2026, dengan pertumbuhan diperkirakan meningkat menjadi 1,4%.
Inggris diperkirakan akan mengalami pertumbuhan moderat, dengan perkiraan peningkatan sebesar 1,6% pada tahun 2025 dan 1,5% pada tahun 2026.
Sementara itu, PDB Tiongkok diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,6% pada tahun 2025 dan 4,5% pada tahun 2026, dengan IMF mendesak Tiongkok untuk meningkatkan permintaan domestik guna mendukung ekspansi ekonominya.
Sebaliknya, India terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat, dengan IMF memproyeksikan peningkatan PDB yang solid sebesar 6,5% pada tahun 2025 dan 2026, sejalan dengan potensinya.
Sesuai dengan perkiraan IMF, perekonomian global masih berada dalam periode ketidakpastian, dengan jalur pertumbuhan yang berbeda antar wilayah.