Ketua Senat (majelis tinggi parlemen) Kazakhstan Maulen Ashimbayev menyebut pernyataan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines di Aktau bisa saja ditembaki adalah salah dan tidak etis. Ucapannya dikutip Orda.kz pada 26 Desember.
“Segera mengambil kesimpulan dari sebuah foto, bahwa ini adalah hasil dari suatu tindakan, dan sebagainya, adalah spekulasi, itu adalah pernyataan yang tidak berdasar. Menyebarkan penilaian semacam itu adalah tindakan yang salah dan tidak etis. Hal ini, pertama-tama, merupakan indikator bahwa orang-orang tertentu ingin mendapatkan keuntungan untuk diri mereka sendiri, meningkatkan popularitas, dan mendapatkan sesuatu untuk diri mereka sendiri, termasuk penayangan. Komisi, para ahli sedang bekerja, para ahli mengawasi semuanya, mereka akan menarik kesimpulannya,” kata Ashimbaev di sela-sela sidang parlemen.
Menurutnya, perwakilan Kazakhstan, Azerbaijan, dan Rusia terlibat dalam penyelidikan kecelakaan pesawat tersebut. Tak satu pun dari negara-negara ini, tegas ketua Senat, tertarik menyembunyikan informasi.
Pasca kecelakaan pesawat di Aktau pada 25 Desember, muncul rekaman video yang menunjukkan kerusakan pada pesawat Azerbaijan Arilines. Jejak yang mirip dengan kerusakan akibat elemen perusak rudal antipesawat terlihat pada kulit puing-puing pesawat yang masih hidup di bagian ekor. Belum diketahui senjata apa yang digunakan untuk menghantam pesawat tersebut. Namun, diketahui bahwa pasukan pertahanan udara Rusia beroperasi di zona pendaratan pesawat, menangkis serangan drone Ukraina.
Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozumbayev dinyatakan pada malam tanggal 25 Desember, terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang penyebab bencana tersebut. “Saya tidak berani membuat pernyataan prematur. Bahkan kesimpulan awal pun mustahil. Ada spesialis yang akan melakukan pekerjaan dan pemeriksaan yang diperlukan. Saya belum bisa mengatakan sesuatu yang tidak berdasar,” kata Bozumbayev.