Sirene terdengar di Israel tengah menyusul sebuah rudal dari Yaman, yang dicegat sebelum memasuki wilayah Israel, IDF mengumumkan Senin malam.

IDF mengatakan bahwa alarm dipicu karena kekhawatiran akan jatuhnya pecahan peluru dari intersepsi.

Tangkapan layar di mana pun sirene diaktifkan di Israel setelah peluncuran dari Yaman pada 30 Desember 2024. (kredit: tangkapan layar)

Serangan itu terjadi setelah adanya laporan serangan AS dan Inggris di Yaman.

Kelompok Houthi mengklaim insiden tersebut di Telegram, yang menunjukkan video orang-orang berlarian ke tempat perlindungan dari saluran media sosial Israel.

Militer mengatakan rinciannya masih dalam penyelidikan.

Hanya luka ringan yang dilaporkan

Magen David Adom mengatakan, seorang gadis berusia 18 tahun terluka ringan setelah dia ditabrak mobil dalam perjalanan menuju tempat penampungan.

Organisasi tersebut mencatat bahwa beberapa orang terluka dalam perjalanan menuju tempat penampungan, dan beberapa lainnya dirawat karena serangan panik.

Fragmen rudal balistik ditemukan di Beit Shemesh, KAN News melaporkan.


Tetap update dengan berita terbaru!

Berlangganan Buletin The Jerusalem Post


Serangan malam hari

Peluncuran pada Senin malam terjadi setelah serangkaian serangan malam hari dari kelompok Houthi di Yaman, yang menyebabkan jutaan warga Israel mengungsi.

Walla melaporkan ratusan orang terpaksa berlindung di Menorah Mivtachim Hall saat sirene terdengar di tengah konser Moshe Peretz.

Penyanyi populer itu mulai berimprovisasi saat sirene lagunya “Tuttim (Strawberries)” dibunyikan, dan sebagai gantinya menyanyikan “Houthim (Houthis)”, Walla melaporkan.

Sabtu lalu, Yerusalem menjadi sasaran proyektil dari Yaman dan Gaza dalam waktu kurang dari 24 jam, yang berpotensi menandai perubahan signifikan dalam lanskap perang.

Pekan lalu, sebuah rudal menghantam Jaffa dan melukai 16 orang.

Pada hari Minggu, Hezam al-Asad, seorang anggota senior Houthi, menulis dalam bahasa Ibrani di sebuah postingan di X/Twitter, mengatakan: “Selama anak-anak di Gaza dibunuh setiap hari, Zionis tidak boleh tidur.”

Lepas landas dan pendaratan untuk sementara ditunda di Bandara Ben-Gurion, tetapi dilanjutkan kembali dalam waktu satu jam.

Ini adalah kisah yang berkembang.





Sumber

Patriot Galugu
Patriot Galugu is a highly respected News Editor-in-Chief with a Patrianto Galugu completed his Bachelor’s degree in Business – Accounting at Duta Wacana Christian University Yogyakarta in 2015 and has more than 8 years of experience reporting and editing in major newsrooms across the globe. Known for sharp editorial leadership, Patriot Galugu has managed teams covering critical events worldwide. His research with a colleague entitled “Institutional Environment and Audit Opinion” received the “Best Paper” award at the VII Economic Research Symposium in 2016 in Surabaya.