Hafiz Naeem ur Rehman, ketua Jamaat-e-Islami Pakistan, menuduh pemimpin negara tersebut memprioritaskan persetujuan AS dibandingkan mengatasi tantangan dalam negeri, seperti kemiskinan dan kesenjangan.

“Bahkan kebebasan dari penjara dan kekuasaan bergantung pada AS,” ujarnya saat berpidato di depan umum di Lower Dir. “Lebih dari 100 juta orang hidup dalam kemiskinan, namun penguasa kita menikmati kemewahan.”

Menyerukan persatuan di antara warga Pakistan, Hafiz Naeem menyoroti bahwa partainya menghormati semua agama dan sekte, menekankan bahwa “hanya sistem berdasarkan Al-Quran dan Hadis yang dapat membawa kemakmuran bagi negara ini.”

Dalam kritik pedasnya, ia menjuluki AS sebagai “teroris terbesar di dunia” dan mempertanyakan sikap diam AS atas kekejaman Israel di Palestina. “Sungai darah mengalir di Palestina, namun PBB dan AS tetap acuh tak acuh terhadap jenazah anak-anak Palestina.”

Ketua Jamaat-e-Islami menegaskan kembali misi partainya untuk menerapkan sistem Islam di Pakistan, dengan menyatakan bahwa itu adalah satu-satunya jalan menuju kemajuan dan keadilan nasional.

Ia lebih lanjut mengkritik para elit negara karena sikap apatis mereka terhadap perjuangan rakyat biasa di Pakistan, dengan mengatakan, “Sementara rakyat menderita, kelas penguasa terus melakukan pemborosan.”

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.