15 Januari 2025 15:57 | Berita

Penangguhan hukuman dari gencatan senjata di Gaza tidak akan menghilangkan dampak emosional, kata seorang aktivis Palestina, ketika warga Yahudi Australia mengungkapkan harapannya mengenai pembebasan sandera.

Israel dan Hamas dilaporkan hampir mencapai kesepakatan yang akan mengembalikan sekitar 100 sandera – termasuk puluhan jenazah yang diperkirakan tewas – ke Israel dengan imbalan tahanan Palestina.

Gencatan senjata diperlukan tetapi “jauh dari cukup”, kata Presiden Jaringan Advokasi Palestina Australia Nasser Mashni kepada AAP.

Warga Australia telah melakukan demonstrasi menentang perang sepanjang pertempuran baru-baru ini. (FOTO Diego Fedele/AAP)

Warga Palestina di Australia, seperti keluarga mereka di Gaza, membutuhkan lebih dari sekadar penghentian sementara kekerasan, melainkan “dunia yang menuntut sanksi, embargo senjata, dan pembebasan sejati bagi Palestina”.

“Korban emosional yang dialami warga Palestina di benua ini mencerminkan kegagalan global yang mengerikan dalam bertindak tegas terhadap kejahatan Israel,” katanya.

“Warga Palestina di benua ini menanggung beban menyaksikan tanah air mereka menderita, karena mereka tahu bahwa tanpa keadilan dan akuntabilitas, Israel akan terus melakukan kekerasan dan penindasan.”

Hal ini tidak akan menghilangkan “kepedihan mendalam yang disebabkan oleh genosida Israel, apartheid dan pengungsian serta kengerian yang dialami warga Palestina”, tambahnya.

Warga Yahudi Australia berharap kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan menjamin pembebasan sandera dan menjamin keselamatan Israel.

Unjuk rasa pro-Israel
Warga Yahudi Australia berharap para sandera dibebaskan dan keselamatan Israel terjamin melalui kesepakatan gencatan senjata. (FOTO Bianca De Marchi/AAP)

“Kami berharap dan berdoa agar ada berita segera mengenai pembebasan sandera,” kata salah satu ketua eksekutif Dewan Eksekutif Yahudi Australia, Alex Ryvchin.

Direktur eksekutif Dewan Urusan Australia/Israel dan Yahudi Colin Rubenstein mengatakan dia akan sangat gembira melihat pembebasan para sandera.

“Namun, kami juga menyadari fakta bahwa puluhan sandera Israel tidak akan menjadi bagian dari perjanjian tahap pertama yang disepakati dan akan terus mendekam di penangkaran,” katanya.

Kesepakatan yang ada saat ini, paling banter, akan menjadi awal dari akhir perang yang tidak akan berakhir sampai semua sandera dikembalikan dan Hamas dilucuti dan dibubarkan, kata Dr Rubenstein.

“Tidak ada keraguan bahwa perang saat ini menimbulkan kerugian besar bagi kedua belah pihak,” katanya.

“Semua orang yang berkehendak baik berharap konflik ini segera berakhir sehingga pembunuhan dan kematian di kedua belah pihak dapat berakhir, Gaza dapat dibangun kembali dan kedua bangsa dapat menikmati keamanan dasar dan kehidupan normal.”

Plakat pada rapat umum pro-Israel
Kebencian terhadap komunitas Yahudi di Australia akan terus berlanjut, kata seorang pemimpin komunitas. (FOTO Bianca De Marchi/AAP)

Terlepas dari gencatan senjata, kebencian terhadap komunitas Yahudi di Australia akan terus ada, kata Ryvchin.

“Gerakan anti-Israel di negara ini telah menjadikan Israel sebagai kejahatan unik yang harus dihancurkan, mereka telah mengartikulasikan hal ini berulang kali,” katanya.

“Terlepas dari gencatan senjata yang ada, mereka akan terus menghasut kebencian terhadap komunitas Yahudi dan berupaya untuk mengecualikan warga Yahudi Australia dari kehidupan publik.”

Hal ini menyusul serentetan serangan anti-Semit di Australia, termasuk serangan pembakaran di sinagoga dan grafiti termasuk ikonografi Nazi.

Perdana Menteri Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong optimis mengenai gencatan senjata setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan gencatan senjata sudah dekat.

Perdana Menteri Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong
Perdana Menteri Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong optimis mengenai gencatan senjata. (FOTO Dominik Giannini/AAP)

“Kami ingin Hamas tidak mempunyai peran di masa depan kawasan itu dan kami ingin gencatan senjata demi kepentingan Israel dan mereka yang berada di wilayah pendudukan Palestina,” kata Albanese kepada wartawan di Tasmania, Rabu.

“Jadi kami berharap adanya gencatan senjata, itu akan menjadi hal yang baik. Saya pikir itulah yang ingin dilihat oleh sebagian besar warga Australia dan komunitas internasional juga ingin melihatnya.”

Pemimpin Oposisi Peter Dutton mengatakan dia akan mendukung gencatan senjata tetapi para sandera perlu dibebaskan “dan kita perlu memastikan bahwa organisasi teroris tidak diberi imbalan”.

Hamas menyandera sekitar 250 dan membunuh 1.200 orang ketika menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menurut penghitungan Israel.

Lebih dari 46.000 orang telah terbunuh di Gaza setelah invasi Israel berikutnya, menurut para pejabat Palestina.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.